Hindari Kepadatan Lalu Lintas, Menhub Minta Warga Mudik Lebaran Lebih Awal 25-27 April
EmitenNews.com - Mudiklah lebih awal. Kementerian Perhubungan memprediksi arus puncak mudik Lebaran 2022 terjadi pada 28-29 April 2022. Untuk itu masyarakat diimbau segera pulang kampung, untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang parah. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebaiknya masyarakat memulai perjalanan mudik pada 25-27 April untuk menghindari kepadatan di arus puncak mudik.
Dalam keterangannya yang dikutip Senin (18/4/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, lakukanlah perjalanan mudik lebih awal sekitar tanggal 25-27 April 2022. Hindari berangkat ke kampung pada 28-29 April 2022 yang diprediksi menjadi puncak mudik. Ini dilakukan agar pergerakan lebih tersebar dan mengurangi kepadatan di satu hari tertentu.
Berdasarkan hasil survei Balitbanghub, sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Dari total prediksi 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan di masa mudik, 47 persen di antaranya akan menggunakan jalur darat, baik itu kendaraan pribadi maupun bus.
Tahun ini, jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, meningkat sekitar 45 persen dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Diperkirakan pemudik yang berangkat dari Jabodetabek sekitar 14,3 juta orang.
Menhub Budi Karya mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda motor karena sangat membahayakan keselamatan. Dia meminta masyarakat memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah, BUMN, maupun swasta.
Menurut Budi Karya Sumadi, pemerintah akan menyiapkan penanganan perjalanan mudik Lebaran 2022, sebaik-baiknya. “Dengan koordinasi yang intensif dan bertanggung jawab, Insya Allah kita bisa mempersiapkan mudik tahun ini dengan baik.” ***
Related News
Stabilkan Harga Bawang Merah, Bapanas Masifkan GPM di 63 Titik
Kebutuhan Pembiayaan Usaha Dagang, Pengolahan dan Konstruksi Meningkat
Program Konversi LPG ke Kompor Listrik Hemat 24 Persen Biaya Memasak
Harga Emas Antam Kembali Turun Tipis Rp1.000 per Gram
BI Optimalkan Operasi Moneter Pro-Market untuk Stabilkan Rupiah
Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif di Triwulan I 2024