Hingga 2023, Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catat Penjualan Neto Rp875,5M

Ilustrasi PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA).dok. EmitenNews. ist.
EmitenNews.com - Laporan keuangan mencatat hingga akhir Desember 2023, PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) membukukan penjualan neto sebesar Rp875,51 miliar. Berarti terjadi penurunan dari penjualan neto Rp970,57 miliar di periode sama, 31 Desember 2022.
Dalam laporan keuangan perseroan Kamis (28/3/2024) menyebutkan, beban pokok penjualan naik menjadi Rp475,92 miliar dari Rp398,81 miliar. Laba bruto turun menjadi Rp399,58 miliar dari laba bruto Rp571,75 miliar.
Laba sebelum pajak turun menjadi Rp198,57 miliar dari laba sebelum pajak Rp330,14 miliar tahun 2022. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp146,13 miliar. Terjadi penurunan dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp252,40 miliar.
Sementara itu, total liabilitas perseroan menjadi Rp727,68 miliar hingga periode 31 Desember 2023, turun dari total liabilitas Rp872,14 miliar hingga periode 31 Desember 2022. Total aset perseroan mencapai Rp1,84 triliun hingga periode 31 Desember 2023 naik dari total aset Rp1,83 triliun hingga periode 31 Desember 2022.
Sebelumnya Cisadane Sawit Raya (CSRA) mendapat dana taktis senilai Rp390 miliar. Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Mandiri (BMRI) itu, dialokasikan untuk sejumlah keperluan internal perseroan.
Rincian pinjaman tersebut, untuk fasilitas modal kerja Rp40 miliar, diterima perseroan dari Bank Mandiri. Fasilitas kredit modal kerja Rp20 miliar. Lalu, fasilitas kredit investasi 2 sebesar Rp240 miliar.
Lalu, fasilitas kredit investasi PKS senilai Rp90 miliar, diterima oleh Samukti Karya Lestari (SKL), dan pemberian jaminan tambahan kepada Bank Mandiri. Pinjaman dikenai bunga 8,50 persen per tahun, dan dapat berubah sesuai ketentuan berlaku. Jangka waktu fasilitas modal kerja sejak 5 Februari 2024 hingga 4 Februari 2025.
Waktu fasilitas kredit investasi sejak 5 Februari 2024 hingga 4 Februari 2034. Durasi fasilitas kredit PKS hingga 4 Februari 2032. Transaksi tersebut untuk menunjang pelaksanaan pengembangan usaha, dan pengoperasian, dan pemeliharaan PKS. ***
Related News

Kompak! Penjualan & Laba HM Sampoerna (HMSP)Tergerus di Kuartal I

EMTK Bagikan Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya

BCA (BBCA) Dinilai Pertahankan Posisi Ini

KB Bank (BBKP) Bukukan Laba Rp352M di Kuartal I

BRImo FSTVL 2024, Nasabah BRI Bawa Pulang BMW & Tabungan Emas

Anjlok 59 Persen, Laba PANI Kuartal I-2025 Sisa Rp49,57 Miliar