EmitenNews.com - Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri atas PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangka 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Pada HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia ini, SRO mengadakan kegiatan penanaman pohon di Pulau Curiak, Kalimantan Selatan pada Kamis (8/11/2022).


Selain itu, dilakukan pula penyerahan bantuan untuk program percepatan penurunan stunting, di Kecamatan Aluh-aluh, Kalimantan Selatan pada Sabtu (10/11/2022). SRO mengadakan kegiatan penanaman pohon di Pulau Curiak, Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik. Aksi ini bagian dari kegiatan penanaman pohon di 13 kota di Indonesia sebagai selebrasi pencapaian 800 perusahaan tercatat di BEI pada 5 Agustus 2022.


Meski di tengah situasi sulit, pasar modal tetap memberikan sumbangsih bagi pembangunan negeri dengan pencapaian 800 perusahaan tercatat. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa ekosistem pasar modal Indonesia telah membukukan catatan positif dan berperan dalam mendorong perekonomian.


Program penanaman pohon ini lahir untuk mengapresiasi pencapaian pasar modal Indonesia, dengan memberikan dukungan positif bagi masyarakat, terutama dalam upaya pelestarian lingkungan di berbagai penjuru negeri.


SRO juga memberikan bantuan untuk program percepatan penurunan stunting berupa pembangunan sarana air bersih, alat timbang dan ukur bayi, makanan sehat bayi, serta bantuan kapal motor yang dapat digunakan sebagai Posyandu air untuk warga di Kecamatan Aluh-aluh, Kalimantan Selatan.


Dalam menjalankan kegiatan ini, SRO bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjar dan Kecamatan Aluh-aluh dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IX Kalimantan, Perwakilan Anggota Bursa di Kalimantan Selatan, dan Galeri Investasi BEI di Kalimantan Selatan.


Kedua kegiatan CSR tersebut dilakukan bersamaan dengan acara Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2022 di Banjarmasin yang merupakan wadah edukasi pasar modal kepada masyarakat diinisiasi oleh OJK bersama SRO.


Pada seremoni penanaman pohon, Direktur BEI Jeffrey Hendrik, selaku Wakil Ketua Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, menyerahkan bantuan 800 bibit mangrove rumbai secara simbolis kepada Amalia Rizki, pendiri Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).


Turut hadir pula pada seremoni, Direktur Statistik dan Informasi Publik OJK Sujanto, dan Deputi Direktur Pengembangan Sistem Informasi Pasar Modal OJK Gustaf Rajagukguk. Direktur BEI Jeffrey Hendrik dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon ini merupakan wujud kepedulian serta aksi nyata pasar modal dalam upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan.


Penanaman pohon diyakini menjadi salah satu cara dalam upaya mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim. Khusus untuk hutan mangrove, berdasarkan penelitian berperan penting dalam menyerap karbon, bahkan lebih tinggi dari hutan tropis.


Aksi ini tentunya dapat menumbuhkan jutaan harapan baru bagi kelangsungan masa depan generasi Indonesia. Selain itu, penanaman mangrove diharapkan dapat menjaga ketersediaan pakan bekantan sebagai salah satu hewan yang dilindungi serta mendukung kegiatan perikanan yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.


Amalia menyambut baik sekaligus berterima kasih atas kepedulian dari pasar modal Indonesia yang telah melakukan penanaman pohon di area konservasi Pulau Curiak. Amalia meyakini bentuk kegiatan ini tak hanya akan menyelamatkan keberlangsungan hidup bekantan tapi juga akan menyelamatkan peradaban manusia.


Pada kesempatan seremoni penyerahan bantuan program percepatan penurunan stunting, Direktur Utama KPEI Iding Pardi selaku perwakilan Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma, berupa 10 unit alat timbang dan ukur bayi, paket makanan sehat bayi selama tiga bulan, dua unit kapal motor sebagai Posyandu air, serta bantuan fasilitas air bersih.


Turut hadir pula pada seremoni Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK Luthfi Zain Fuady beserta jajarannya, Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalimantan Selatan Yuniar, dan Kepala Divisi Penyelesaian Transaksi dan Administrasi Layanan KSEI Dharma Setyadi, serta Surati Widianti, Kepala Puskesmas Kecamatan Aluh-Aluh.


Iding Pardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pasar modal Indonesia di bidang kesehatan. Sebagaimana diketahui, stunting menjadi salah satu gangguan kesehatan yang mengancam tumbuh kembang anak Indonesia. Kecamatan Aluh-Aluh, termasuk wilayah yang mencatatkan jumlah anak penderita stunting terbanyak, sebesar 28% diantara kecamatan lainnya di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.


Melalui bantuan berupa alat timbang dan ukur tinggi bayi, makanan sehat untuk bayi, bantuan kapal motor sebagai Posyandu air, serta fasilitas air bersih, Iding Pardi berharap agar tumbuh kembang anak Indonesia, khususnya di Kecamatan Aluh-Aluh dapat termonitor dengan baik sehingga dapat mengalami perbaikan maupun terhindar dari ancaman stunting ke depan. Hal ini juga sejalan dengan arahan pemerintah dalam rangka menciptakan generasi emas Indonesia di tahun 2045, yang akan menjadi calon pemimpin dan melanjutkan pembangunan bangsa secara berkelanjutan.


Aditya Yudi Dharma menyambut baik bantuan yang diberikan oleh pasar modal Indonesia. Ia menyatakan bahwa bantuan ini sangat berarti dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Kecamatan Aluh-aluh yang memiliki kasus stunting paling banyak di Kabupaten Banjar.