EmitenNews.com - Setelah digarap sejak Juli 2020, Proyek Penyelesaian Pembangunan Bendungan Utama dan Pembangunan Spillway Bintang Bano yang terletak di Desa Bangkat Monte, Kabupaten Sumbawa Barat . Nusa Tenggara Barat sudah sampai pada tahap penyelesaian.


Proyek Joint Operation garapan PT Hutama Karya (Hutama Karya) yang berkolaborasi dengan PT Brantas Abipraya (Brantas) dan PT Bahagia Bangunnusa ini merupakan salah satu dari 61 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).


Hingga saat ini, progres pembangunan Bendungan Bintang Bano telah mencapai 100% dan dalam waktu dekat sudah siap diresmikan. Bendungan ini dibangun dalam dua tahap dimana tahap I dilaksanakan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dan tahap II pada tahun 2020 sampai dengan 2021. Di samping melayani daerah irigasi dan air baku, Bintang Bano juga memiliki potensi tenaga listrik sebesar 8,8 megawatt.


Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra menyampaikan bahwa dalam proyek pembangunan Bendungan Bintang Bano lanjutan ini, lingkup pekerjaan yang digarap oleh Hutama Karya adalah pekerjaan galian tanah dan batu, pekerjaan hidromekanikal (radial gate dan stoplog), pembangunan spillway dan jembatan spillway, pembangunan jalan akses, normalisasi sungai, pekerjaan pengaman tebing (shotcrete), pembangunan fasilitas umum dan pekerjaan landscape.


Ia juga menambahkan banyak manfaat yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat dengan adanya proyek Pembangunan Bintang Bano. "Setelah dirampungkan, Bendungan Bintang Bano diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian, fungsi irigasi dan fungsi pengendalian banjir, selain itu dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dan menjadi salah satu destinasi pariwisata yang menarik untuk dikunjungi. Proyek ini mampu diselesaikan lebih cepat 3 bulan dari schedule yang ditetapkan dan siap diresmikan oleh Presiden Jokowi di akhir tahun 2021 ini," ujar Novias.


Lebih lanjut Novias menjelaskan bahwa desain Bendungan Bintang Bano dengan tinggi 72 meter dengan panjang 471 meter dan lebar puncak 12 meter ini juga dinilai sebagai salah satu bendungan terindah yang ada di Indonesia. Bendungan ini dirancang mampu mensuplai air untuk daerah irigasi dengan luas 6.695 Ha dan penyediaan air baku dengan debit sebesar 555liter/detik serta mereduksi banjir 647 m3/detik.


Pembangunan Bendungan Bintang Bano lanjutan dilakukan dengan tetap memastikan aspek Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) dan setiap individu yang terlibat dalam proyek ini diwajibkan untuk mentaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, pelaksanaan Covid-19 secara berkala dan telah mendapatkan vaksin.


Dengan adanya suplai air secara berkelanjutan dari Bendungan Bintang Bano diharapkan dapat mendukung pertanian di Sumbawa Barat dan berdampak positif untuk pariwisata karena lokasinya memiliki pemandangan alam yang indah.