EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat. Optimisme penguatan Indeks terefleksi dari konfirmasi break out Moving Average 20 hari dan 50 hari. Momentum pergerakan bullish pada indikator stochastic dan RSI mendorong laju pergerakan kembali pada trend positif. 


”Arah pergerakan selanjutnya akan menguji resistance fractal 6.150. Secara teknikal, Indeks berpotensi menguat dengan support 6.098, dan resisten 6.153,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia.


Sejumlah saham laik beli antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Ace Hardware (ACES), Acset Indonusa (ACST), Aneka Gas Industri (AGII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Esa Perkasa (ESSA), HM Sampoerna (HMSP), London Sumatra (LSIP), Solusi Bangun Indonesia (SMCB), Tower Bersama (TBIG), dan Wika Gedung (WEGE).


Kemarin, indeks menguat 0,67 persen atau 40.94 poin ke level 6.129,09. Indeks sektor energy naik 2,16 persen, Infrastruktur surplus 2,09 persen, dan Property bertambah 1,82 persen. Saham TLKM, DCII, ASII, EXCL, dan HMSP menopang penguatan IHSG. Investor melihat angka aksus Covid-19 melambat, dan penguatan besar pada sebagian bursa ekuitas global pascarentetan pelemahan Wall Street sejak pekan lalu.


Sementara itu, bursa Asia berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu (15/9). Itu setelah mayoritas indeks saham Wall Street tergelincir di tengah kekhawatiran pelambatan pertumbuhan ekonomi dari laporan inflasi AS di bawah ekspektasi. 


Inflasi AS pada Agustus menambah ketidakpastian langkah the Fed dalam pemangkasan stimulus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lebih stabil atau justru menjadi penghambat. Investor Asia tengah menunggu data ekonomi yang kemungkinan akan menunjukkan tekanan akibat wabah Covid-19. Pemodal juga memantau pembatasan peraturan Beijing dan kesengsaraan utang pengembang China Evergrande Group, sebelumnnya menjadi faktor utama pelemahan indeks acuan. (*)