IHSG Diperkirakan di Kisaran 7.450-7.550, Waspadai Pelemahan Rupiah

Prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat dipicu oleh data pasar tenaga kerja yang kuat dan meredanya kecemasan pasar akan konflik di Timur Tengah.
Data nonfarm payrolls bulan September menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 254 ribu, lebih banyak dari estimasi yang sebesar 150 ribu. Ini merupakan pertumbuhan terbesar dalam enam bulan terakhir serta lebih tinggi dari rata-rata kenaikan bulanan selama setahun terakhir.
Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1% dari bulan sebelumnya 4,2%. Data ini menguatkan komentar dari Chairman The Fed Jerome Powell bahwa ekonomi AS dalam kondisi solid. Sekaligus mengindikasikan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga, sehingga mematahkan ekspektasi akan adanya penurunan suku bunga secara signifikan pada pertemuan November mendatang.
Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya initial claims, CPI, PPI dan Michigan Consumer Sentiment. Sedangkan dari domestik, data ekonomi yang akan dirilis diantaranya cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran dan penjualan otomotif.
IHSG pada perdagangan Jumat 4 Oktober 2024 ditutup melemah 0,63% pada level 7496. Saham sektor teknologi mengalami koreksi terbesar, sedangkan saham sektor kesehatan membukukan penguatan terbesar. Investor asing mencatatkan net sell Rp521,0 miliar termasuk transaksi di pasar non reguler.
Waterfront Sekuritas memperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG bergerak pada kisaran support 7450/7400 dan resistance 7525/7550. Saham yang direkomendasikan adalah CPIN, PGAS, ISAT, ICBP, MEDC, LSIP. Perlu diwaspadai jika pelemahan rupiah berlanjut.(*)
Related News

Badan Pangan Perkuat Pengawasan Pangan Segar di Daerah

Sosialisasi ARA 2024: Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya