IHSG Konsisten Menguat, Angkut Saham WIFI, ARTO, dan TOBA
Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Ketiga indeks utama Wall Street ditutup melemah akhir pekan lalu. Itu akibat kekhawatiran valuasi saham sektor teknologi, terutama berhubungan dengan AI, sudah relatif mahal. Selain itu, dampak government shutdown berkepanjangan mulai menjadi kecemasan pasar.
Partai Demokrat menawarkan rencana baru kepada Partai Republik yang akan memungkinkan bagi pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membuka kembali kegiatan setelah penutupan yang dimulai pada 1 Oktober. Namun, Partai Republik dengan cepat menolak proposal tersebut.
Indeks Michigan Consumer Sentiment AS November 2025 turun ke level 50.3 dari Oktober 2025 di kisaran 53.6, karena peningkatan kekhawatiran masyarakat AS akan dampak shutdown terhadap ekonomi. Harga emas spot kembali menguat di atas level USD4.000 per troy oz karena pelemahan dolar AS (USD).
Shutdown berkepanjangan menambah ketidakpastian sehingga mendorong permintaan aset safe haven. Pasar domestik, akan merilis data consumer confidence, retail sales, penjualan sepeda motor, dan mobil. Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi masih akan bullish dalam jangka menengah panjang.
Indikator Bollinger bands mengindikasikan momentum bullish masih cukup kuat, dan berpotensi terjadi kenaikan volatilitas. Selama indeks bertahan di atas level 8.250-8.300, diperkirakan terbuka penguatan indeks lebih lanjut menguji level 8.400-8.450.
Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk menyerap sejumlah saham unggulan berikut. Yaitu, Bank Jago (ARTO), Solusi Sinergi alias Surge (WIFI), Astra International (ASII), Alamtri Resources (ADRO), TBS Energi Utama (TOBA), dan Barito Pacific (BRPT). (*)
Related News
Layani UMKM, BTN Salurkan Kredit Program Perumahan di Yogyakarta
12 Emiten Guyur Dividen Interim Pekan Depan, Yield Fantastis!
Periksa! Ini 10 Saham Penghuni Top Losers dalam Sepekan
Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini
IHSG Meroket 2,83 Persen, Kapitalisasi Sentuh Rp15.316 Triliun
Presiden Prabowo Minta Proyek Hilirisasi Cepat Dieksekusi





