EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin menguat 0,15 persen 6.662. Itu terjadi di tengah minimalisasi sentimen, dan aksi jual investor asing.
Namun, investor lokal lebih memperhatikan window dressing akhir tahun. Pemodal akan wait and see menyusul Federal Open Market Committe (FOMC) the Fed, dan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Sektor pendorong lonjakan indeks sektor transportasi naik 3,14 persen, barang konsumen non-primer melesat 2,40 persen, dan basic materials surplus 0,98 persen.
Investor asing kembali membukukan net sell di pasar reguler senilai Rp536,70 miliar, dengan saham-saham paling banyak didistribusi investor yaitu: UNTR, TLKM, dan SMGR. Secara teknikal Indeks masih ada kesempatan menuju range atas pada level 6.730. Namun, perdagangan kemarin pattern gravestone doji memberi sinyal akan koreksi terlebih dahulu.
Pada hari ini, Selasa (14/12) Indeks akan bergerak melemah dengan rentang support level 6.600, dan resistence level 6.695. ”Sejumlah saham laik kodeksi antara lain BKSW, TPIA, EMTK, ISAT, UNVR, ESSA, dan HOKI,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance sekuritas.
Sementara itu, bursa Asia dibuka kompak melemah. Indeks Nikkei Jepang melepuh 0,30 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan minus 0,60 persen. Pendorong koreksi bursa Asia, investor fokus pada pertemuan The Fed minggu ini, dan rilis data ekonomi Asia memburuk. (*)
Related News

Pertamina Hadirkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

QRIS Resmi Dapat Digunakan di Jepang

Rayakan HUT RI ke-80, Pelita Air Beri Diskon Hingga Rp808 Ribu

Mekanisme Haji 2025, Ini Peran Pemerintah dan Swasta

Ara Bertekad Jadikan PKP Kementerian Bebas Korupsi

Pasha Ungu Soal Polemik Royalti Musik: Cuma Kurang Sosialisasi