EmitenNews.com–IHSG diperkirakan lanjutkan koreksi ke kisaran MA20 di 7150 di Kamis (8/9). Secara teknikal, potensi koreksi didukung dari terbentuknya falling window seiring dengan potensi death cross pada Stochastic RSI. Support kuat saat ini berada di kisaran 7080-7100. 


Profit taking dialami pada mayoritas saham energi di Rabu (7/9) yang menjadi mover IHSG dalam beberapa hari perdagangan terakhir. Hal ini sejalan dengan kekhawatiran penurunan demand ditengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan ECB. Kekhawatiran ini terefleksi pada pelemahan harga brent dan crude oil sekitar 1.30% di Rabu sore (7/9). Profit taking diperkirakan masih bisa berlanjut di Kamis (8/9).


Masih dari eksternal, sentimen negatif juga berasal dari realisasi pertumbuhan ekspor (+7.1% yoy) dan impor (+0.3% yoy) Tiongkok di Agustus 2022 yang jauh dibawah ekspektasi. Dengan demikian surplus neraca perdagangan Tiongkok turun dari US$101.26 miliar di juli 2022 menjadi US$79.39 miliar di Agustus 2022.


Dari dalam negeri, cadangan devisa bertahan di US$132.2 miliar per akhir Agustus 2022. Jumlah tersebut setara dengan 6.1 bulan impor, jauh diatas standar kecukupan internasional di 3 bulan impor. Data ini menjaga nilai tukar Rupiah di kisaran Rp14,915 (+0.2%) hingga Rabu sore (7/9).


Untuk itu, sebaiknya jangan terlalu agresif di Kamis (8/9). Pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada ASII, BBRI, UNVR, JPFA dan MYOR, serta trading buy pada KLBF, CPIN dan BBTN.