EmitenNews.com -IHSG kembali membentuk upper-shadow panjang pasca uji resistance level 7050 di Rabu (29/11). Pergerakan ini bersamaan dengan penyempitan positif slope pada Stochastic RSI di overbought area. 

“Dengan demikian, IHSG masih berada pada kondisi rawan profit taking atau normal pullback dalam jangka pendek, terutama di Kamis (30/11) dan Jumat (1/12),” kata Valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas.

Salah satu sentimen negatif mungkin berasal dari eksternal, yaitu data indeks manufaktur Tiongkok yang diperkirakan masih berada di bawah batas ekspansif (50) di November 2023.

Selanjutnya, inflasi Euro Area diperkirakan turun ke 2.7% yoy di November 2023 dari 2.9% yoy di Oktober 2023. Jika sesuai perkiraan, inflasi Euro Area jauh lebih rendah dari posisi terakhir sukubunga acuan ECB di 4.5%. Kondisi ini memperkuat keyakinan bahwa ECB telah mencapai terminal rate.

Dengan demikian, saham-saham rate-sensitive seperti BMRI, BBCA, BTPS, CTRA dan SMRA dapat diperhatikan di Kamis (30/11). Alternative lain meliputi INKP, MIKA, SSIA dan JSMR yang berpotensi rebound di Kamis (30/11).

Sedangkan di riset yang lain, Yugen Sekuritas menyebut, IHSG Berpotensi bergerak pada range support di level   6821 dan resistance 7054. Pola gerak IHSG saat ini masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan terbatas yang masih terlihat.

“Sedangkan jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi disinyalir masih akan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil dan terkendali yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, sehingga peluang koreksi dapat terus dimanfaatkan oleh investor dengan target investasi jangka menengah - panjang, tentunya dengan pemilihan saham yang tepat dengan fundamental yang kuat,” ujar William Surya Wijaya CEO Yugen Sekuritas.

Saham pilihan analis untuk hari ini adalah UNVR, BBCA, SMGR, ASII, ASRI, AKRA, KLBF dan LSIP.