EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (6/1) diprediksi kembali melemah. IHSG akan terseret bursa regional mengalami koreksi khususnya Asia, dan bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir negatif. 


”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.610, dan resisten 6.700,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas, Kamis (6/1).


IHSG secara teknikal setelah mengalami kenaikan dua hari beruntun ditutup pada support terdekat 6.662. Namun, masih tertahan di MA 5 akan menguji hari ini, kalau tembus ke bawah support, dan MA 5, akan melanjutkan koreksi. Beberapa saham-saham berpotensi menguat yaitu BINA, ARNA, MEDC, ICBP, PBRX, ARNA, dan WIIM.


IHSG menyudahi perdagangan kemarin minus 0,49 persen menjadi 6.662,29. Pelemahan IHSG terseret bursa regional, dan dampak pengetatan kegiatan masyarakat. Namun, investor asing memiliki harapan cukup kuat meski IHSG mengalami pelemahan tidak terlalu dalam.


investor asing mencatatkan net buy di pasar regular Rp836,37 miliar. Sejumlah saham paling banyak didistribusi BUKA, SMGR, dan PGAS. Pelemahan bursa pada perdagangan kemarin didorong sektor teknologi tekor 1,91 persen, sektor properti minus 1,77 persen, dan sektor transportasi ambles 1,49 persen. 


Bursa AS, kompak melemah. Koreksi paling dalam Nasdaq minus 3,34 persen. Itu efek sentimen federal open market committee (FOMC) lebih hawkish atau kebijakan tidak pro pasar. Di mana, hasil FOMC ada isyarat bank sentral AS mungkin menaikkan suku bunga lebih cepat dari ekspektasi di tengah lonjakan kasus Covid-19.


Sementara itu, bursa Asia kompak dibuka koreksi. Indeks Nikkei 225 Jepang tekor 0,82 persen, dan Kospi Korea Selatan menghuni zona merah dengan anjlok 0,25 persen. Bursa Asia pagi ini terseret bursa AS mengalami pelemahan, dan para investor khususnya Jepang merespons rilis data ekonomi Japan Services PMI Desember 2021 direvisi dari 51,1 menjadi 52,1. Namun, masih rendah dibanding November 53.0. (*)