EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mix cenderung melemah. Kondisi itu, mengekor bursa regional masih dibayangi sentimen negatif. Secara internal, para pelaku pasar akan menunggu isyarat Bank Indonesia (BI) soal keputusan suku bunga pada minggu ini.


Selain itu, hari ini para pelaku pasar akan menunggu rilis loan growth di tengah kenaikan suku bunga. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.730, dan resisten 6.800,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (20/12).


Secara teknikal, Indeks tengah dalam fase konsolidasi minor, dan akan menguji area support maupun resistance. Itu penting untuk melanjutkan pelemahan atau berbalik rebound. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain TOWR, ANTM, ADRO, MPMX, CPIN, BMRI, dan BBCA.


Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks terkuras 0,48 persen menjadi 6.779,69. Beberapa sektor mengalami pelemahan antara lain teknologi tekor 2,04 persen, basic materials minus 1,64 persen, dan keuangan melepuh 0,99 persen. Investor asing membukukan net sell di pasar reguler Rp491 miliar. Saham paling banyak dijual investor asing di antaranya BMRI, BNII, dan TOWR.


Sementara itu, ketiga indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak melemah. Para pelaku pasar merespons negatif isyarat hawkish dari The Fed pada FOMC Desember 2022. Di mana, The Fed menaikkan suku bunga 50 bps, dan mengisyaratkan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama guna menekan inflasi.


Kondisi tersebut membuat kekhawatiran para pelaku pasar akan pelemahan ekonomi AS. Selain itu, inflasi AS telah mengalami tren penurunan namun masih di angka 7 persen secara tahunan sehingga perlu ditekan kembali ke angka normal.


Pagi ini, bursa Asia bergerak mix. Indeks Nikkei 225 menguat tipis 0,10 persen, dan Indeks Kospi melemah 0,84 persen. Para pelaku pasar akan menunggu rilis keputusan suku bunga Bank of Japan pagi ini dengan perkiraan masih stay di minus 0,1 persen. (*)