EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mix cenderung melemah mengikuti pasar regional. Itu didorong sentimen global, dan dalam negeri tidak terlalu menggembirakan.
”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.700, dan resisten 6.810,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (16/12).
Secara teknikal, Indeks tengah menguji support, dan jika kembali breakdown akan melanjutkan fase bearish. Namun, beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu ADRO, SRTG, JSMR, BBYB, SMGR, ENRG, dan INDY.
Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks susut 0,73 persen menjadi 6.751. Beberapa sektor melemah di antaranya cyclicals turun 1,03 persen, financial susut 0,80 persen, dan properti tergerus 0,79 persen. Investor asing membukukan net sell pasar regular Rp1,07 triliun. Saham paling banyak dijual investor asing BBCA, TLKM, dan ASII.
Sementara itu, ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat Wall Street kompak melemah. Pelemahan didorong statemen Jerome Powell kalau inflasi saat ini belum mampu meyakinkan The Fed sehingga masih agresif menurunkan inflasi. The Fed memperkirakan suku bunga akan berada di atas 5 persen pada 2023.
Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan melemah. Indeks Nikkei 225 melemah 1,40 persen, dan Indeks Kospi melepuh 0,63 persen. Pagi ini, Jepang merilis neraca Jibun Bank Manufacturing PMI November 2022. (*)
Related News

Bahlil Yakin Target Lifting 600 Ribu BOPD Tahun Ini Dapat Terkejar

IHSG Ditutup Naik 0,26 Persen, Cek Saham Top Gainers LQ45

DEG, Proparco dan StanChart Akan Danai PLTS Terapung Saguling

Kurikulum Pendidikan Vokasi Kurang Match dengan Pasar Kerja

Sejumlah Industri Korea Ungkap Rencana Tambah Investasi ke Menperin

IHSG Naik 0,44 Persen di Sesi I, KLBF, AMRT, SMGR Top Gainers LQ45