Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Orbit Zona Hijau

Seseorang berjalan melintas dengan latar layar menampilkan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mayoritas indeks bursa Wall Street mangakhiri perdagangan kemarin kompak menguat. Itu ditopang laporan klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) kuat meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja. Indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi, didukung lonjakan saham micron technology.
Saham Micron ditutup melejit 14,7 persen setelah perusahaan tersebut mengeluarkan panduan kuat untuk kuartal ini. Hasil untuk kuartal keempat fiskal Micron juga melampaui perkiraan analis. Sejumlah data terbaru menunjukkan ekonomi AS tetap solid.
Kondisi itu, meredakan kekhawatiran kalau The Fed mungkin akan memangkas suku bunga secara agresif karena potensi perlambatan ekonomi. Klaim pengangguran mingguan turun lebih dari antisipasi, menandakan pasar tenaga kerja stabil, sementara pembacaan akhir produk domestik bruto mengonfirmasi ekonomi tumbuh 3 persen pada kuartal kedua.
Penguatan mayoritas indeks Wall Street seiring data ekonomi AS solid diikuti apresiasi beberapa harga komoditas seperti CPO, timah, emas, dan tembaga berpeluang menjadi katalis positif pasar. Aksi jual investor asing masih berlanjut diperkirakan menjadi katalis negatif untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia meramal sepanjang hari ini, Jumat, 27 September 2024, IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat terbatas. IHSG akan mencoba mengorbit dengan kisaran support 7.670-7.630, dan resistance 7.820-7.860.
Sejumlah saham laik koleksi untuk perdagangan Kali ini antara lain Bank Tabungan Negara (BBTN), Essa Industries (ESSA), XL Axiata (EXCL), Goto Group (GOTO), Bumi Resources (BUMI), dan Indosat Ooredoo (ISAT). (*)
Related News

Pertamina Hadirkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

QRIS Resmi Dapat Digunakan di Jepang

Rayakan HUT RI ke-80, Pelita Air Beri Diskon Hingga Rp808 Ribu

Mekanisme Haji 2025, Ini Peran Pemerintah dan Swasta

Ara Bertekad Jadikan PKP Kementerian Bebas Korupsi

Pasha Ungu Soal Polemik Royalti Musik: Cuma Kurang Sosialisasi