EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup melemah. Itu setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran. Pecah perang itu, mendorong kenaikan harga minyak mentah, dan menambah kompleksitas permasalahan di tengah peningkatan ketegangan geopolitik. 

Saham Nvidia minus 2,09 persen, dan lainnya berhasil bangkit dari level terendah periode April 2025, seiring langkah investor untuk mengurangi risiko. Di sisi lain, saham energi dan produsen alat pertahanan ditutup menguat, Exxon surplus 2,18 persen, Locked Martin melejit 3,66 persen, dan RTX naik 3,34 persen. 

Tekanan terhadap market mulai membesar setelah angkatan bersenjata Israel mengatakan kala Iran telah meluncurkan misil ke Israel sebagai aksi balasan. Koreksi Wall Street itu, diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, lonjakan harga komoditas energi, dan emas berpeluang menjadi sentimen positif pasar. 

Oleh karena itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 16 Juni 2025, diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Di mana, indeks akan mengorbit kisaran support 7.115-7.065, dan posisi resistance di level 7.220-7.270.

Berdasar data tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Antam (ANTM), J Resources (PSAB), Merdeka Copper Gold (MDKA), Hartadinata (HRTA), Barito Pacific (BRPT), dan Medco Energi (MEDC). (*)