Ikuti Wall Street, IHSG Orbit Zona Merah
Sejumlah pengunjung berjalan melalui koridor Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah. Itu dipicu pernyataan terbaru presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan koreksi 8,5 persen saham Nvidia. Ya, Trump memastikan pemberlakuan tarif impor untuk Kanada, dan Meksiko 25 persen mulai pada 4 Maret 2025.
Trump menilai alasan kedua negara tersebut belum berhasil menghentikan penyelundupan obat terlarang melalui perbatasan. Sementara itu, untuk China akan dikenai tarif tambahan 10 persen lagi di samping tarif 10 persen saat ini sudah berlaku.
Koreksi indeks bursa Wall Street, harga mayoritas komoditas, dan aksi jual investor asing berlanjut dalam jumlah cukup besar diprediksi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks diprediksi bergerak bervariasi melanjutkan pelemahan.
Sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 28 Februari 2025, indeks akan mengorbit kisaran support 6.350-6.215, dan resistance 6.620-6.755. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut.
Antara lain AKR Corporindo (AKRA), Sariguna Primatirta (CLEO), Petrosea (PTRO), Vale Indonesia (INCO), PT Bukit Asam (PTBA), dan Bumi Resources Minerals (BRMS). (*)
Related News
IHSG Kembali ke Zona Merah, Level 8.600 Jebol!
IHSG Melemah Jelang Libur Nataru, Sesi I Ditutup di Level 8.614
Industri Pulp dan Kertas Sumbang 15,55 Persen Emisi Industri
Bapanas Bakal Sikat Pelanggar HET dan HAP Bapok Jelang Nataru
Simpan 173 Juta Barel Minyak, WK Gagah Jatuh ke Tangan Proteknik Utama
Lelang WK Migas Tahap III Tawarkan Kebijakan Fiskal Menarik





