EmitenNews.com—PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menambah kepemilikan sebanyak 100 juta lembar saham PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA), sehingga persentase kepemilikan naik cukup signifikan. 


Aksi borong saham ini, mendahului dua rencana besar yang diumumkan sebelumnya, yakni mengakuisisi 10 persen saham Arutmin Indonesia dan memborong 100 persen saham PTT Mining Limited dengan nilai transaksi USD471,17 juta.


Lewat keterbukaan informasi yang diunggah di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/10), pihak Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia menyebutkan bahwa penambahan saham oleh BIPI terjadi pada 26 Oktober 2022. Setelah transaksi, kepemilikan BIPI di ITMA mengembang dari sebelumnya 31,89 persen (318,56 juta lembar saham) menjadi 41,90 persen (418,56 juta lembar saham).


ITMA merupakan emiten manufaktur perhiasan, yang sahamnya antara lain dimiliki BIPI dan Trust Energy Resources Pte Ltd (29,89 persen).


Menurut catatan Ipotnews, dalam beberapa bulan terakhir, harga saham ITMA mengalami lonjakan signifikan. Dari di level Rp500-an/saham sepanjang Mei hingga Juli (level terendah tercatat pada 10 Mei di Rp505), saham ITMA mulai menanjak ke level Rp600-an pada Agustus.


Pada 25 Agustus, harga saham ditutup di level Rp600/saham, namun esok harinya (26/8) harga langsung meroket Rp750/saham, bahkan Rp935 pada 29 Agustus. Harga kemudian sedikit mendingin dalam beberapa hari, hingga pada 9 September melonjak lagi menjadi Rp1.110 dan mencatat harga penutupan tertinggi Rp1.195 pada 12 September. Pada Oktober, harga saham ITMA relatif stabil di level Rp1.000-Rp1.100-an/saham.


Adapun BIPI tercatat sebagai emiten yang bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas serta jasa energi dengan pemegang sahamnya adalah PT Indotambang Raya (23,57%) dan sebanyak 76,43% publik.


Pada pertengahan September lalu, manajemen BIPI mengungkapkan target merampungkan akuisisi 10 persen saham PT Arutmin Indonesia pada semester I 2023.


Lalu, pada Kamis (20/10) pekan lalu, manajemen BIPI menyatakan bahwa anak usahanya, PT Sintesa Bara Gemilang (SBG) berencana membeli 100 persen saham PTT Mining Limited (PML) yang dimiliki PTT Holding International Ltd (PIH), dengan nilai transaksi sebesar USD471,17 juta.


Pembelian saham PML sebesar USD471,17 juta tersebut masuk ke dalam kategori yang bersifat material, karena merupakan 95,13 persen dari total ekuitas BIPI


per 30 Juni 2022. Lantaran nilai transaksi itu lebih dari 50 persen dari total ekuitas BIPI , maka rencana ini harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Transaksi ini diharapkan bisa terlaksana sebelum batas waktu Tanggal Penyelesaian selambat-lambatnya 1 Desember 2022.