EmitenNews.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menargetkan volume produksi sebanyak 17,5 juta ton hingga 18,8 juta ton dan volume penjualan sebesar 20,5-21,5 juta ton pada trahun 2022. Sementara pada tahun 2021, Perseroan berhasil memproduksi batubara sebanyak 18,2 juta ton di tengah cuaca buruk dan hujan ekstrim.

 

"Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 17% harga jualnya telah ditetapkan, 48% mengacu pada indeks harga batu bara, 2% harga jualnya belum ditetapkan dan sisa 33% belum terjual,"tulis Manajemen ITMG dalam keterangan tertulisnya hari ini, Selasa (3/1).

 

Sebagai catatan, ITMG membukukan laba bersih sebesar USD 475 juta pada tahun fiskal 2021, berkat kenaikan harga batubara yang signifikan dan strategi manajemen biaya yang efisien dan berhati-hati. Kenaikan harga batubara di tahun 2021 disebabkan oleh berangsur kembalinya kehidupan normal dari puncak situasi pandemi, yang mendorong pemulihan ekonomi global, terutama di Tiongkok sebagai produsen sekaligus konsumen batubara terbesar.

 

"Akibatnya, permintaan batubara meningkat sedangkan pasokan tidak dapat mengimbangi permintaan karena disebabkan beberapa faktor seperti cuaca buruk dan masalah logistik,"paparnya.

 

Sepanjang tahun 2021, ITMG mampu memperoleh ratarata harga jual batubara sebesar USD 103,2 per ton. Kombinasi faktor-faktor tersebut memungkinkan ITMG memperoleh EBITDA sebesar USD 885 juta pada tahun 2021, naik 373% dari tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih naik dari USD 38 juta pada tahun 2020 menjadi USD 475 juta pada tahun 2021. Adapun laba bersih per saham dibukukan sebesar USD 0,4.

 

Sepanjang tahun 2021, ITMG memproduksi batubara sebanyak 18,2 juta ton di tengah cuaca buruk dan hujan ekstrim. Sedangkan Penjualan Bersih 2021 tercatat sebesar USD 2,1 miliar dan marjin laba kotor naik dari 17% tahun lalu menjadi 44% dengan volume penjualan sebanyak 20,1 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok (5,5 juta ton), Indonesia (4,7 juta ton), Jepang (3,1 juta ton), Filipina (1,8 juta ton), Bangladesh (1,3 juta ton), Thailand (1,2 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania.

 

Sampai dengan akhir tahun 2021, Total aset Perusahaan tercatat sebesar USD 1,7 miliar dengan total ekuitas sebesar USD 1,2 miliar. Perusahaan juga memiliki posisi kas dan setara kas yang kuat sebesar USD 691 juta.