EmitenNews.com - Di sela penyelenggaraan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson di Gedung Europa, Brussels, Rabu (14/12/2022).


Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan Swedia merupakan salah satu mitra ekonomi utama Indonesia di Nordik khususnya di pembangunan hijau.


“Saya ingin sektor ini menjadi prioritas kerja sama Indonesia dan Swedia ke depan,” ucap Presiden Jokowi.


Selain itu, ada beberapa hal yang diangkat oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan itu, antara lain kerja sama investasi, kerja sama transisi energi dan pembangunan hijau, dan kerja sama di bidang perdagangan.


Menko Airlangga mengungkapkan Indonesia mengajak Swedia bekerja sama mengembangkan energi baru terbarukan (energi hijau) sebagai upaya mengurangi emisi karbon. "Indonesia juga mendorong Swedia untuk bekerja sama dalam upaya pengurangan emisi melalui pemanfaatan energi terbarukan, misalnya melalui proyek pengembangan green hydrogen dan green ammonia," kata Menko Airlangga saat bertemu State Secretary for Foreign Trade Kementerian Luar Negeri Swedia Hakan Jevrell.


Indonesia juga mengundang perusahaan Swedia untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) yang fokus pada konsep smart city dan mengedepankan aspek keberlanjutan.


Indonesia mencatat bahwa Swedia merupakan investor terbesar dari kawasan Nordik, termasuk di sektor manufaktur, yang mana terdapat relokasi pusat manufaktur SKF dari China ke Indonesia dengan nilai investasi mencapai 70 juta dolar AS.


"Di lain sisi, Indonesia juga mencatat realisasi investasi dari Swedia yaitu proyek pembangunan ramah lingkungan dari OurEcolution untuk membangun fasilitas rendah karbon di Nusa Tenggara Barat dengan nilai sebesar 5,3 juta dolar AS," kata Menko Airlangga.(fj)