EmitenNews.com -PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) menargetkan penambahan gerai baru Indomaret sebanyak 1.500-1.700 gerai pada tahun 2023.

 

"Dengan melihat perkembangan terbaru dalam lima bulan terakhir, Indomaret optimis akan mencapai target tersebut, kata Direktur DNET, Harjono Wreksoremboko, dalam hasil public expose yang diunggah di Keterbukaan Informasi, situs BEI, Selasa (4/7).

 

Hingga kini, klaim Harjono, Indomaret berkembang dengan sangat pesat dengan jumlah toko per April 2023 mencapai 21.801. Adapun sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 42 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 5.000 jenis produk. Saat ini, keberadaan Indomaret semakin diperkuat dengan kehadiran Indogrosir, yang merupakan anak perusahaan dengan konsep bisnis Pusat Perkulakan.

 

Harjono belum bisa menyampaikan target pendapatan 2023 secara terbuka. Namun jika target tercapai, maka DNET berambisi untuk pencapaian yang lebih tinggi. "Untuk capex tahun ini targetnya masih sama dengan tahun lalu, dengan fokus utama untuk FiberStar," ujar Harjono.

 

Pada tahun 2022, DNET menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp600 miliar sampai Rp700 miliar.

 

DNET, melalui anak perusahaannya PT Mega Akses Persada (MAP) atau FiberStar, optimistis terhadap pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada tahun 2023. Optimisme ini tercermin dari target penambahan pelanggan baru (home connected) yang diharapkan tumbuh sebesar 47,36% atau mencapai 500.000 unit.

 

Selain itu, panjang kabel yang akan dipasang hingga akhir 2023 diperkirakan mencapai 42.832 km. Target ini didasarkan pada potensi pasar dan realisasi penambahan sambungan baru hingga Desember 2022, yang mencapai 339.312 unit atau mengalami pertumbuhan sebesar 25,8% dibandingkan dengan tahun 2021.

 

FiberStar, yang dikelola oleh MAP, adalah entitas anak perusahaan dengan kepemilikan saham DNET sebesar 71,97%. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2014 dan telah berkembang menjadi salah satu penyedia layanan infrastruktur berbasis serat optik yang melayani secara nasional. Saat ini, FiberStar telah mencakup 17 provinsi, 135 kota/kabupaten, dengan panjang kabel serat optik mencapai 36.885 km atau hampir tiga kali diameter Bumi.

 

"Dengan adanya keterbatasan coverage, DNET saat ini fokus mendorong FiberStar melakukan ekspansi usaha di Pulau Jawa dan Bali," tutup Harjono.