EmitenNews.com - Peringatan tentang resesi terus digaungkan oleh sejumlah lembaga di berbagai negara, melonjaknya data inflasi menyebabkan dinamika di pasar saham. Lalu, industri apa saja yang aman bahkan tahan banting menghadapi resesi? selama resesi yang berlangsung dari 2007 hingga 2009, sejarah mencacat banyak sektor mengalami penurunan yang cukup besar hal itu terjadi karena selama penurunan ekonomi, orang biasanya membatasi pengeluaran dan menunda pembelian, Laurence Ball, profesor ekonomi di Universitas Johns Hopkins dan Karen Dynan, profesor ekonomi di Universitas Harvard memperkirakan akan melihat pola serupa jika resesi segera terjadi. 

 

Mereka berpendapat, bahwa industri yang paling 'tahan resesi' diantaranya adalah sektor Kesehatan dan Pendidikan karena menjadi kebutuhan yang tidak tergantikan. Sama halnya dengan sektor industri kesehatan, pelajar dan mahasiswa perlu tetap mendapatkan pendidikan tidak peduli betapa terpuruknya kondisi ekonomi saat itu. Hal ini juga terbukti selama pandemi Covid-19, sektor pendidikan tetap berjalan, di mana pelajar memanfaatkan teknologi untuk terus mengenyam pendidikan dan bisa belajar dengan aman.

 

PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL), calon emiten Pendidikan Bimbingan Belajar dan Konseling Swasta berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO)  sebanyak 280.000.000 saham baru pada 2-4 Januari 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bersamaan dengan pencatatan saham akan dicatatkan pula sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek  dalam IPO BMBL, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia.


Mukti Wibowo Kamihadi selaku Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, jumlah saham perseroan yang ditawarkan itu mewakili 27,19% dari modal ditempatkan dan disetor BMBL setelah IPO saham. “Harga saham BMBL yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp187 sampai Rp196 per saham. Dana segar yang berpotensi diraup BMBL sebanyak-banyaknya sebesar Rp54.880.000.000. Perseroan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I dengan perbandingan 10 Saham Baru mendapatkan 8 Waran Seri I” katanya.


Antony Kristanto selaku Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia mengatakan, penawaran awal (book building) dilakukan pada 19-26 Desember 2022. Antony berharap, BMBL dapat menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO pada 29 Desember 2022 dan dapat dicatatkan di BEI pada 6 Januari 2023.


Direktur Utama BMBL, Galih Pandekar mengatakan, akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk dua keperluan. Pertama, sekitar 75% digunakan untuk Capex berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program Virtual Reality. Kedua, sekitar 25% akan digunakan untuk Modal Kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan (untuk SDM dan Keuangan).


Galih mengatakan, target market usaha BMBL adalah siswa yang ingin masuk PTN dan orangtua dari siswa ingin anaknya lulus di PTN. BMBL mengkhususkan segmen kelas menengah atas dalam target usahanya. Menurut BPS (2021) jumlah orang tua dengan skala umur 40-59 tahun berjumlah 68.116 dengan sekitar 44 - 50% tergolong dalam kelas menengah ke atas. 

 

Selain itu, jika dilihat kembali, sebanyak 134.015 orang masuk ke dalam kelas menengah yang saat ini merupakan salah satu golongan terbesar penggerak ekonomi di Indonesia dan 115.000.000 orang di Indonesia berpotensi naik ke kelas atas (Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rolande Pryce, 2022). Dengan demikian prospek usaha bimbel lavender masih terbuka sangat besar dengan menargetkan target market pada segmen orangtua siswa sebagai pelanggan Perseroan.

 

Kinerja Keuangan BMBL

 

Perseroan menjalankan kegiatan usaha dengan mengkhususkan diri pada program persiapan ujian masuk PTN. Sistem belajarnya dilakukan dengan model supercamp. Siswa akan belajar dengan sistem menginap di Hotel selama kurang lebih 4-5 pekan. Semua fasilitas dan kebutuhan belajar siswa disiapkan oleh Perseroan, termasuk untuk pendaftaran ujian hingga pengantaran siswa ke tempat ujian. Melalui program ini, Perseroan menyiapkan siswa dengan fasilitas paripurna untuk membantu meluluskan siswa masuk PTN. 

 

Melalui program ini, tingkat kelulusan siswa rata-rata konsisten mencapai 89%. Tingkat kelulusan yang tinggi disertai dengan program belajar dan fasilitas yang maksimal, menyebabkan pertumbuhan Bimbel Perseroan semakin cepat dengan peningkatan pendapatan yang signifikan dan jumlah murid yang terus bertambah.