EmitenNews.com—Sebaran investor di Indonesia menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hampir semua daerah mencatatkan pertumbuhan. Hingga kini, pertumbuhan tertinggi investor masih dicatatkan Pulau Jawa, namun tren pertumbuhan pada daerah ini menurun dibandingkan posisi akhir tahun lalu.


Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, jadi penyebaran investor di Indonesia ini didukung kemudahan pembukaan rekening dan sosialisasi.


"Hingga 18 November 2022, investor di Jawa tumbuh 69,18 persen. Investor itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada akhir tahun lalu sebesar 69,83 persen," kata Uriep.


Dari sisi aset hingga 18 November 2022 tercatat sebesar Rp 3.468,43 triliun atau tumbuh 95,49 persen. Angka itu lebih besar dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 3.162,93 triliun, namun dilihat pertumbuhannya menurun dari 96,65 persen  pada tahun lalu.


Pertumbuhan investor tertinggi kedua dicatatkan oleh Sumatera dengan kenaikan 16,80 persen dibandingkan pertumbuhan akhir tahun lalu sebesar 16,55 persen.


Dari sisi aset hingga 18 November tumbuh 2,27 persen menjadi Rp 82,29 triliun, dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 61,21 miliar dengan pertumbuhan 1,87 persen.


Selanjutnya Kalimantan dengan pertumbuhan hingga 18 November 2022 sebesar 5,47 persen dibanding periode tahun lalu dengan pertumbuhan investor 5,39 persen.


Aset hingga 18 November 2022 tercatat sebesar 58,12 triliun atau tumbuh 1,6 persen dibanding posisi Desember 2021 dengan aset tercatat Rp 29,95 triliun dengan pertumbuhan saat itu 0,92 persen.


Posisi keempat Sulawesi dengan pertumbuhan investor 4,19 persen hingga 18 November 2022. Naik dibanding pertumbuhan tahun lalu sebesar 3,94 persen.


Dari sisi asetnya hingga 18 November 2022 tercatat sebesar Rp 9,38 triliun dengan pertumbuhan 0,26 persen. Sementara aset per Desember 2021 tercatat sebesar 8,03 triliun dengan pertumbuhan 0,25 persen.


Investor Bali, NTT, dan NTB naik 3,34 persen per 18 November 2022. Lebih baik dibandingkan pertumbuhan investor per Desember 2021 sebesar 3,33 persen.


Aset hingga 18 November 2022 yakni sebesar 10,46 triliun dengan pertumbuhan 0,29 persen. Dibandingkan aset per Desember 2021 sebesar Rp 7,86 triliun dengan pertumbuhan 0,24 persen.


Di posisi terakhir ada Maluku dan Papua dengan pertumbuhan investor sampai dengan 18 November 2022 sebesar 1,02 persen dibandingkan pertumbuhan akhir tahun lalu sebesar 0,95 persen.


Aset hingga 18 November 2022 yakni Rp 3,44 triliun atau tumbuh 0,09 persen. Dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 2,48 triliun dengan pertumbuhan 0,08 persen.