EmitenNews.com - Kusuma Kemindo Sentosa (KKES) bakal menebar dividen Rp1,5 miliar. Alokasi dividen tunai itu sekitar 22,78 persen dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp6,21 miliar. Jadi, pemegang saham akan menerima jatah dividen Rp1 per eksemplar. 


Selanjutnya, sejumlah Rp50 juta untuk dana cadangan. Lalu, sisa laba bersih setelah dikurangi dividen dan dana cadangan, sekitar Rp5,03 miliar dibukukan sebagai laba ditahan. Itu penting untuk memperkuat modal kerja, dan menambah saldo laba. Keputusan itu, telah ditabalkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan Jumat, 19 Mei 2023. 


Jadwal pembagian dividen tunai Kusuma Kemindo sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 29 Mei 2023. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 30 Mei 2023. Cum dividen pasar tunai pada 31 Mei 2023. Ex dividen pasar tunai pada 5 Juni 2023.


Daftar pemegang saham yang berhak dividen tunai alias recording date pada 31 Mei 2023. Pembayaran dividen tunai pada 20 Juni 2023. Alokasi penggunaan laba bersih 2022 itu, sudah mempertimbangkan rencana kesinambungan bisnis, sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional, dan pengembangan bisnis berkelanjutan. 


Keputusan itu, juga sudah mempertimbangkan pencapaian kinerja. Di mana pada top line, penjualan tumbuh 2 persen menjadi Rp230,72 miliar dari edisi sama tahun sebelumnya Rp226,40 miliar.


Anak usaha Catur Sentosa Adiprana (CSAP) itu, sepanjang tahun ini, menarget ekspansi 2 kantor cabang ke Kota Denpasar, dan Medan. Secara bertahap terus melakukan peremajaan armada (fleet) distribusi seperti truk pada cabang-cabang untuk meningkatkan efisiensi, dan produktivitas. Kusuma Kemindo juga mematok penjualan tumbuh 19 persen, dan laba bersih tumbuh 60 persen. 


Nah, untuk merealisasikan proyeksi itu, perseroan telah menganggarkan dana modal alias Capital Expenditure (Capex) sejumlah Rp2,6 miliar. Itu sudah mempertimbangkan kondisi global, dan nasional terkini. Manajemen hati-hati (prudent) atas faktor global seperti perang Rusia-Ukraina sejak Maret 2022 berdampak pada perekonomian banyak negara, dan berdampak pada sebagian besar sektor.


Antara lain sandang, pangan, industri termasuk bahan baku komoditi. Selain itu, inflasi dan resesi tinggi terutama negara- negara pemasok utama dunia macam China, Amerika, Eropa, dan Jepang pada akhirnya menyebabkan fluktuasi harga bahan baku industri sehingga berdampak pada permintaan menurun dalam negeri, dan pasar ekspor terganggu.


Sepanjang kuartal I-2023, Kusuma Kemindo membukukan penjualan Rp64,52 miliar, tumbuh 3 persen dibanding periode sama 2022 sebesar Rp62,37 miliar. Pencapaian itu, disumbang enam segmen usaha yaitu segmen paint, coating, ink, thinner, plastic, dan resin berkontribusi 46,03 persen. Segmen adhesive, textile, rubber, foam, dan sole berkontribusi 27,33 persen.


Lalu, segmen leather, synthetic berkontribusi 9,24 persen. Segmen food and drink berkontribusi 6,57 persen. Segmen wood finishing berkontribusi 6,15 persen. Segmen construction, aluminium shop berkontribusi 4,69 persen. Guna mendongkrak kinerja, perseroan menambah produk dengan margin lebih baik. Misalnya, eberle specialty untuk industri penyamakan. (*)