EmitenNews.com—PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) menjadi salah satu saham dengan penguatan paling signifikan sejak pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Lompatan harga saham tak kunjung berhenti, meskipun perdagangan saham ini sempat dihentikan (suspend) hingga dua kali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dipicu lonjakan harga.

 

Berdasarkan data BEI, saham emiten yang dicatatkan di papan akselerasi ini berhasil ditutup melesat hingga auto reject atas (ARA) setelah harganya naik Rp 150 (9,84%) ke level tertinggi baru sepanjang masa Rp 1.675 per unit.

 

Dengan penguatan harga tersebut, saham CHIP telah melesat sebanyak 946,87% dari Rp 160 menjadi Rp 1.675 terhitung sejak listing perdana di BEI pada 8 Februari 2023 hingga penutupan perdagangan saham Jumat (14/4/2023).

 

Bahkan, berdasarkan data, penguatan harga saham CHIP merupakan yang paling pesat atau tertinggi, di antara 31 saham perdana yang listing di BEI tahun 2023 ini. Kenaikan harga tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) CHIP melesat dari Rp 128,96 miliar menjadi Rp 1,35 triliun.

 

CHIP sebelumnya telah menuntaskan penawaran umum (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak 200 juta saham atau 24,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga pelaksanaan Rp 160 per saham sehingga, meraup dana segar Rp 32 miliar.

 

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017, tapi baru mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2021. Perusahaan ini memproduksi smart card dan scratch card untuk ponsel, termasuk kartu SIM sistem operasi dan voucher fisik.