EmitenNews.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akhir kuartal pertama 2022 mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia menembus 8,3 juta atau meningkat 12,13 persen dari posisi akhir 2021 lalu. Data per akhir Maret itu, juga menunjukkan investor Gen Z memilih berinvestasi pada saham industri keuangan.


Salah satu penyebab peningkatan itu, kemudahan bagi investor pasar modal melakukan pembukaan rekening secara online. Itu merupakan inisiatif KSEI melalui simplifikasi pembukaan rekening terimplementasi efektif sejak 2019. ”Saat ini, total 34 perusahaan efek dapat melakukan pembukaan rekening secara online,” tutur Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo. 


Pasar saham Indonesia masih didominasi investor lokal dari generasi milenial, dan generasi Z mencapai sekitar 80 persen. Saham-saham sektor keuangan merupakan saham paling diminati investor muda, disusul kemudian sektor infrastruktur. Sektor industri berikutnya menjadi incaran para investor muda yaitu saham-saham consumer goods, baik cyclicals (barang konsumen primer) maupun non-cyclicals (barang konsumen non-primer), dan basic materials. 


Anak muda makin cerdas menentukan investasi, termasuk investasi pasar modal. Sektor industri dengan saham paling banyak dimiliki anak muda rata-rata memiliki nilai kapitalisasi besar. ”Jadi, faktor fundamental menjadi pertimbangan utama anak muda dalam menentukan saham pilihan sebagai jujukan untuk investasi,” tambah Uriep. 


Menilik industri reksa dana, walau terjadi penurunan nilai aktiva bersih, transaksi subscription, dan redemption, namun tetap terdapat pertumbuhan investor 13 persen menjadi 7,7 juta investor. Investor lokal masih merajai industri reksa dana dengan komposisi kepemilikan aset investor lokal 97 persen. Sebanyak 80 persen investor reksa dana memilih menjadi nasabah pada agen penjual reksa dana berbasis fintech, yang memiliki infrastruktur digital untuk memudahkan melakukan transaksi. 


Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana paling diminati investor dengan jumlah investor lebih dari 2 juta orang. Lalu, disusul reksa dana pendapatan tetap dengan jumlah investor mencapai 917 ribu orang, dan reksa dana saham dengan jumlah investor hampir mencapai 700 ribu orang. (*)