EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu 19 Januari 2022 kemarin ditutup melemah 0,33% pada level 6591.


Pelemahan IHSG didorong oleh saham sektor basic materials yang mengalami koreksi terbesar, sedangkan saham sektor energi membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp213,5 miliar.


Untuk perdagangan hari ini Waterfront Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak pada kisaran support 6550/6530 dan resistance 6625/6670.


Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain indeks di bursa Wall Street yang kembali ditutup melemah akibat kenaikan yield obligasi. Hal ini memicu investor menjual saham-saham sektor teknologi. Koreksi indeks Dow Jones terutama dikontribusikan oleh pelemahan pada saham Caterpillar.


Indeks sempat bergerak fluktuatif dua arah sepanjang perdagangan. Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun kembali naik pada level 1,9%, yang merupakan level tertinggi sejak Desember 2019.


Investor bersiap akan potensi pengetatan kebijakan moneter The Fed yang lebih agresif dari perkiraan sebelumnya dalam upaya untuk meredam laju inflasi yang masih tinggi.


"Investor khawatir suku bunga yang tinggi dan kondisi keuangan yang ketat akan berdampak pada valuasi saham, terutama saham sektor teknologi yang telah mengalami kenaikan signifikan pada masa pandemi," kata analis Waterfront, Ratna Lim.


Sementara itu dari earning season, dari 44 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebesar 73% membukukan laba di atas estimasi.


Harga minyak mentah sempat mengalami kenaikan karena pemadaman pipa dari Irak ke Turki meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pasokan yang sudah ketat di tengah masalah geopolitik yang mengkhawatirkan di Rusia dan Uni Emirat Arab.


Dengan berbagai kondisi tersebut untuk perdagangan hari ini Waterfront Sekuritas merekomendasikan saham TLKM, TBIG, TPIA, KLBF, ARTO, BBNI, SIDO, CPIN, JPFA, MEDC, HRUM, dan SRTG.(fj)