EmitenNews.com — Demi mendongkrak kinerja, khususnya untuk pengembangan dua proyek besar, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) siap menggelontorkan anggaran belanja modal jumbo.


Adapun, dua proyek besar yang bakal dikembangkan adalah tambang emas Pani dan pengolahan multi-komoditas Acid Iron Metal (AIM). Dalam keterangan resmi seperti dikutip Bisnis , akhir pekan lalu Direktur MDKA, David Thomas Fowler bilang perseroan menyiapkan capex untuk jangka panjang, operasional eksisting, dan biaya berkelanjutan.


"Terkait dengan proyek yang membutuhkan investasi, kami memperkirakan akan mengeluarkan investasi senilai USD15 juta untuk Proyek Pani yang saat ini masih dalam pengerjaan studi kelayakan dan memulai tahap pengeboran," jelasnya.


Kepemilikan MDKA di Proyek Emas Pani adalah 70 persen melalui kepemilikan saham pengendali baik di IUP PBJ/Pani kurang lebih 83,35 persen dan GSM/Pani kurang lebih 50,1 persen. Proyek Emas Pani diharapkan menjadi tambang emas berumur panjang dan berbiaya rendah dengan potensi produksi tahunan lebih dari 250.000 ons emas selama lebih dari 15 tahun.


Proyek ini juga diharapkan untuk menyelesaikan 50.000 meter pengeboran definisi sumber daya selama 2022. Selanjutnya, untuk proyek logam lainnya, MDKA tengah menyelesaikan uji kelayakan di proyek AIM dengan total capex mulai 2022 sampai pertengahan 2023 sekitar USD390 juta. 


"Proyek AIM adalah proyek pengembangan multi-komoditas yang diharapkan menghasilkan pendapatan dan EBITDA tahunan rata-rata selama lima tahun pertama masing-masing sebesar USD280 juta dan USD160 juta," tambah David.


Adapun, proyek AIM akan memiliki kapasitas pabrik 1,2 juta ton per tahun (Mtpa) dan telah resmi memulai konstruksi pada kuartal II/2021, dengan produksi pertama dijadwalkan pada akhir kuartal I/2023.


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan Tambang Emas milik Sandiaga Uno PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dari hasil laba bersih sepanjang tahun 2021.


"Kami tidak membagikan dividen mengingat banyaknya jumlah proyek-proyek pengembangan ke depan yang harus dilakukan perusahaan," kata Presiden Direktur MDKA Albert Saputro dalam jumpa pers secara virtual, Jumat (10/6).