Investor Tanpa Fundamental: Era Baru Tebak-Tebakan Berskala Nasional
papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan saham terkoreksi. Dok/EmitenNews
Fenomena “investor tanpa fundamental” bukan sekadar fase. Ia adalah cerminan kegagalan kolektif: dari regulator yang tertinggal, dari platform yang lebih mementingkan klik, dari kreator yang tidak etis, dan dari publik yang terlalu malas untuk berpikir. Kalau tren ini terus dibiarkan, pasar modal akan kehilangan fungsi dasarnya. Ia tidak lagi menjadi tempat alokasi modal produktif, tapi arena pertaruhan yang dibungkus jargon edukatif. Kita menyebutnya “investasi,” tapi yang sebenarnya kita lakukan adalah berjudi hanya saja dalam skala nasional, dengan jutaan pemain, dan sangat sedikit pemenang.
Related News
Saham Konglo: Antara Euforia dan Realita
Danantara Gelontorkan Rp16 T, Apa Dampaknya ke Likuiditas Pasar Modal?
Kinerja Perekonomian Indonesia 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kenaikan IHSG dan Fenomena Saham 'Gorengan'
Mengapa Telkom (TLKM) Kalah Dalam Lelang Spektrum 1,4 GHz?
Strategi Utang $2,54 M: Peluang Diversifikasi atau Jebakan Kurs?





