EmitenNews.com - Pada penutupan hari Jumat (17/12) IHSG ditutup +7 poin (+0.11%) ke posisi 6601. Data perdagangan mencatat investor asing net sell Rp 82 miliar di pasar regular.


Pada penutupan hari Jumat (17/12) Dow ditutup -532 poin (-1.48%), Nasdaq -10 poin (-0.07%), S&P500 -48 poin (-1.03%). Bursa AS melemah dikarenakan investor mencerna keputusan Federal Reserve untuk mengakhiri stimulus lebih cepat di era pandemi ini. Menambah ketidakpastian pasar, Pfizer menyatakan pada hari Jumat bahwa pandemi Covid-19 dapat berlanjut hingga tahun depan.


"IHSG hari ini diperkirakan bergerak mix. Investor terlihat berhati-hati mencerna percepatan tapering dan rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed. Selain itu, investor juga mencermati perkembangan temuan kasus positif varian Omicron di Indonesia," kata Indra Tedja Kusuma Analis Sucor Sekuritas, Senin (20/12/2021).


Varian Omicron menyebabkan ilmuwan menulis ulang ekspektasi mereka terkait pandemic Covid-19 pada tahun depan. Awalnya, ilmuwan sempat memprediksi penyebaran Covid-19 bisa turun tahun depan. Namun penyebaran varian omicron dan sangat cepat bermutasi membuyarkan prediksi tersebut. Kemampuan Omicron menginfeksi Kembali orang yang sudah divaksin membuat harapan bebas dari pandemic menjadi sirna. 


Sebagian ilmuwan menyebutkan meski Covid-19 menjadi penyakit yang lebih endemic, varian baru akan menelurkan wabah lain dan memicu lonjakan musiman selama bertahun-tahun ke depan. Di Indonesia, Kemenkes bergerak cepat untuk menangani temuan kasus positif varian Omicron di Indonesia agar dapat dikendalikan.


Secara teknikal Indra merekomendasikan beberapa saham pilihan seperti Bank BNI (BBNI), Aneka Gas Industri (AGII), Bank Neo Commerce (BBYB), dan Aneka Tambang (ANTM).


BBNI (6750), Support : 6725, Resist : 7075/ 7575, Target Price : 7575.


AGII (1725), Support : 1490, Resist : 1825 / 1955, Target Price : 1955.


BBYB (2700) Support: 2580, Resist : 2860, Target Price : 2860.


ANTM (2250) Suppor : 2250 / 2210, Resist : 2400/ 2460, Target Price : 2460.