Jabat Jadi Komisaris Utama Unilever (UNVR), Sanjiv Mehta Jabarkan Sejumlah Tantangan
EmitenNews.com—PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada hari Kamis (28/7/2022). Dalam RUPS Luar Biasa tersebut, UNVR telah melakukan perubahan kepengurusan Manajemen.
Perseroan telah mengangkat Presiden Komisaris Baru, yakni Sanjiv Mehta yang menggantikan Hemant Bakshi. Diketahui, Sanjiv Mehta (61) adalah Chief Executive Officer & Managing Director Hindustan Unilever Limited. Sanjiv juga memimpin bisnis Unilever di Asia Selatan sebagai Presiden, Unilever, Asia Selatan dan merupakan anggota Eksekutif Kepemimpinan Unilever.
Dalam kesempatannya, Sanjiv mengungungkapkan, dirinya optimistis bisa membawa angin segar serta perubahan bagi Unilever Indonesia. Dimana Indonesia merupakan salah satu negara emerging market yang memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
"Ini adalah tugas baru yang menantang, tapi India dan Indonesia memiliki budaya yang hampir sama. Penduduk Indonesia hampir sama dengan India dan ini jadi peluang yang besar bagi Unilever," katanya.
Sanjiv Mehta juga mengatakan sejumlah tantangan yang dihadapi ke depan, salah satunya kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Kita melihat tidak hanya tantangan yang dihadapi Indonesia, tetapi dunia, mulai dari COVID-19 tidak terlalu pulih, ada hiperinflasi dan resesi global, the Fed menaikkan suku bunga yang implikasinya besar bagi negara berkembang karena dipaksa evaluasi suku bunga jika tidak, ada risiko kehilangan modal, Depresiasi mata uang dan ada juga kecenderungan menaikkan suku bunga,” kata Sanjiv Mehta dalam sesi exclusive media interview Unilever Indonesia, Kamis (28/7/2022).
Dia mengungkapkan, risiko inflasi ini menjadi salah satu tantangan yang baru dihadapi oleh perusahaan konsumer. Unilever Indonesia pun melakukan mitigasi dalam menghadapi hal tersebut.
"Kita hadapi inflasi masif yang belum pernah terjadi, bagaimana kita mitigasi peningkatan biaya, peningkatan penghematan rumah tangga dan menaikkan harga,” ungkapnya.
Sanjiv juga mengatakan, kenaikkan harga dilakukan oleh Unilever Indonesia secara cepat agar titik harga terlindungi dan tetap bisa menciptakan nilai. Karena, yang terpenting bagi Unilever Indonesia adalah nilai bagi konsumen. "Karena ini bukan hanya harga, tetapi nilai harga,” ujar dia.
Related News
Rugi Bengkak 115 Persen, LPKR Maret 2024 Defisit Rp11 Triliun
Catat! Ini Jadwal Dividen Asuransi Multi (AMAG) Rp30 per Lembar
Surplus 69 Persen, Maret 2024 WIR Asia Kemas Laba Rp24,32 Miliar
Menanjak 62 Persen, Maret 2024 SMRA Serok Laba Rp441 Miliar
Multifiling Sebar Dividen Rp37 per Lembar, Ini Jadwalnya
Drop 66 Persen, Indoritel (DNET) Maret 2024 Catat Laba Rp71 Miliar