EmitenNews.com - Direksi dan Dewan komisaris tidak memiliki saham PT Kedoya Adyaraya (RSGK). Pemegang saham pengendali yaitu PT Sarana Mediatama (SAME) sebanyak 613,58 juta lembar atau 66 persen. Selanjutnya, PT Bestama Medikacenter 122,05 juta lembar alias 13,13 persen.


Masyarakat mengaveling saham Kedoya Adyaraya sebanyak 194,03 juta lembar atau 20,87 persen. Kepemilikan saham selain pemegang saham pengendali, dan pemegang saham utama dengan jumlah saham 316,08 juta lembar atau 34 persen.


Sementara itu, jumlah pemegang saham Kedoya Adyaraya saat ini sebanyak 1.746. Berkurangan 105 dari sebelumnya sebanyak 1.851 pihak. ”Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham Kedoya Adyaraya yaitu Eddy Kusnadi Sariaatmadja,” tutur Willy, Corporate Secretary Kedoya Adyaraya, di Jakarta, akhir pekan lalu. 


Saat ini, Sarana Meditama tengah menjalani tender offer sisa saham publik Kedoya Adyaraya. Sarana Meditama melakukan penawaran tender wajib maksimal 158.046.000 lembar atau setara 17 persen dengan harga pelaksanaan Rp1.720 per saham. So, nilai total penawaran tender offer maksimal Rp271,84 miliar. 


Masa penawaran tender offer mulai 21 Desember 2021 hingga 19 Januari 2022. Tanggal penyelesaian tender offer pada 21 Januari 2022. Nah, untuk memuluskan hajatan itu, Sarana Meditama telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan efek yang membantu proses penawaran tender offer tersebut. 


Sebelumnya, Sarana Meditama menuntaskan akuisisi 418,35 persen saham Kedoya Adyaraya senilai Rp719,56 miliar. Pengambilalihan saham setara 45 persen itu, dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp1.720 per per lembar. Menyusul aksi itu, Sarana Meditama mengempit saham Kedoya Adyaraya 590,20 juta lembar atau 63,48 persen. Melesat dari sebelumnya 171,85 juta lembar atau 18,49 persen. 


Sarana Meditama membeli 418.351.500 lembar milik PT Medikatama Sejahtera dan PT Bestama Medikacenter Investama, dengan total persentase kepemilikan 45 persen dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Kedoya Adyaraya. (*)