EmitenNews.com -Rapat umum pemegang saham (RUPS) Luar Biasa PT Indofarma Tbk (INAF) menyetujui perombakan besar-besaran jajaran Direksi dan Komisaris. 

Corporate Secretary Indofarma, Warjoko Sumedi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, dalam keputusan RUPSLB tersebut memberhentikan dengan hormat Direktur Utama Agus Heru Darjono, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Sumber Daya Manusia Ariesta Krisnawan, Direktur Produksi & Supply Chain Jejen Nugraha dan memberhentikan dengan hormat sebagai tindak lanjut pengunduran diri Direktur Sales dan Marketing Kamelia Faisal.

Tidak hanya itu, RUPSLB kali ini juga memberhentikan dengan hormat sebagai tindak lanjut pengunduran diri Komisaris Independen Achmad Ghufron Sirodj yang telah disampaikan sebelumnya. Sebagai gantinya, lanjut Warjoko, dalam RUPSLB tersebut memutuskan untuk mengangkat Yeliandriani sebagai Direktur Utama, Andi Prazos sebagai Direktur Operasional, dengan masa jabatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan serta tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

Menurut Warjoko, selain perombakan jajaran direksi, RUPSLB juga menyetujui dua agenda lainnya, yaitu menetapkan penjaminan kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan untuk menjamin kewajiban perseroan kepada krediturnya. Hal itu sehubungan dengan rencana penataan keuangan perseroan.“Serta, memberikan kewenangan kepada direksi untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penjaminan aset tersebut, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan di  bidang pasar modal,”jelasnya.

Sedangkan persetujuan terakhir dalam RUPSLB tersebut mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada Pasal 5, 11, 12, 15, 17, 18, 20, 21, 24, 25, dan 26, serta untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan tersebut.

Di kuartal tiga 2023, INAF membukukan penjualan bersih Rp 445,70 miliar atau turun 50,7% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 904,89 miliar. Selain itu, perseroan mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 4,69% menjadi Rp 191,69 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 183,11 miliar. PT Indofarma Tbk mencatat rugi bersih per saham Rp 61,85 hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 59,08.

Beban pokok penjualan Rp 435,46 miliar hingga kuartal III 2023. Beban pokok penjualan turun 47,44% dari Rp 828,55 miliar hingga kuartal III 2022. Perseroan mencetak laba bruto Rp 10,23 miliar hingga kuartal III 2023. Laba bruto perseroan turun 86,5% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 76,34 miliar.