EmitenNews.com—PT SLJ Global Tbk (SULI) tengah berupaya membukukan laba bersih komprehensif senilai USD6,767 juta dengan cara menjual sebanyak 225.292.000 lembar saham atau 99,99 persen saham pada  PT Kalimantan Powerindo senilai Rp3 per lembar.

 

Dalam keterangan resmi emiten kayu lapis itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/8/2022), bahwa dalam penjualan anak usaha itu, perseroan akan lebih memfokuskan pada unit usaha yang berkelanjutan saat ini, yaitu industri pengolahan kayu lapis dan pengelolaan hutan alam, sementara unit pengolahan MDF (Medium Density Fiberwood) beserta sebagian unit pembangkit listrik tenaga uap

 

Diterangkan, Perseroan dan para Pembeli sedang dalam proses untuk memenuhi persyaratan pendahuluan dengan target pelaksanaan Rencana Transaksi yang jatuh paling lambat pada tanggal 30 September 2022.

 

Adapun calon pembeli, yaitu; PT Sendawar Adhi Karya, PT Kapuas Alam Semesta dan PT Citicon Adhinugrah. Ketiga calon pembeli itu bukan pihak terafiliasi.

 

Langkah penjualan aset ini juga bagian dari upaya menyelesaikan utang kepada bank Mandiri (BMRI) yang saat ini masih berstatus macet senilai Rp39,7 miliar.

 

Bank Mandiri telah setuju atas rencana transaksi itu, dengan syarat mengalihkan aset pabrik MDF dan utang Bank Mandiri kepada PT Kalimantan Powerindo.

 

Untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan melakukan aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTMHETD) atau private placement dengan melepas sebanyak 90 juta lembar saham bernominal Rp100 per saham, dengan harga konversi Rp3000 per lembar.

 

Menurut perseroan, kedua aksi korporsi ini akan meningkatkan modal disetor menjadi Rp270 miliar.

 

Bahkan, ekuitas menjadi Rp10,9 juta dari negatif Rp14,615 juta. Sedangkan kewajiban turun menjadi USD55,58 juta dari USD107,44 juta.