Kabar Baik, Menhub Ungkap Kereta Pengumpan Integrasikan KCJB Dengan Angkutan Perkotaan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan latar belakang kereta cepat Jakarta Bandung. dok. KONTAN.
EmitenNews.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membagikan kabar baik. Menhub bilang, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah terhubung dengan angkutan massal perkotaan melalui operasional kereta feeder atau pengumpan.
"Hari ini sesuai rencana, Senin, 2 Oktober 2023, Pak Presiden berkenan meresmikan KCJB yang dinamakan Whoosh. Sudah terlaksana, kami gunakan kereta cepat lalu sampai Padalarang pakai feeder," kata Menhub Budi Karya Sumadi usai tiba di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).
Menteri Budi Karya Sumadi menceritakan kegiatannya bersama Presiden Joko Widodo saat menjajal kereta feeder dari Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menuju terminal transportasi perkotaan.
Presiden beserta rombongan menempuh perjalanan dari Stasiun Padalarang hingga ke lokasi angkutan perkotaan dalam waktu kurang dari 50 menit menggunakan kereta feeder.
"Total waktu yang dibutuhkan kurang dari 50 menit. Tadi enak, sempat makan di sana dan kembali lagi di sini sesuai waktu rencana jam 13.00 WIB," kata Budi Karya Sumadi.
sementara itu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan komitmen pemerintah dalam melayani kebutuhan transportasi publik. Karena itu, kata Presiden Jokowi, yang paling penting rakyat terlayani dengan baik, termasuk pada sektor transportasi umum. Karena itu, pemerintah tidak terlalu terpaku pada untung-rugi.
"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi," ujar Presiden Jokowi di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (2/102023). ***
Related News

Perkuat Sinergi, TCL Indonesia Gelar National Dealer Gathering 2025

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram