EmitenNews.com - Dalam pengusutan kasus pembelian jet pribadi dari dana penunjang operasional dan program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah Pemprov Papua tahun 2020-2022, KPK menduga transaksinya tunai dan uangnya dibawa dalam 19 koper. Dalam perkara dengan kerugian negara Rp1,2 triliun itu, Penyidik sudah menetapkan satu tersangka, Dius Enumbi.

"Dalam transaksinya KPK menduga pembelian tersebut dilakukan melalui tunai yang uangnya diduga dibawa dari Papua dengan pesawat pada saat itu," kata jubir KPK, Budi Prasetyo, di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2025).

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan satu tersangka, yakni mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua Dius Enumbi. Ia diduga melakukan perbuatan tersebut bersama-sama mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.

KPK akan terus mengusut pembelian jet pribadi menggunakan uang korupsi dana operasional Pemprov Papua itu. Dia mengatakan KPK pun mendalami aliran dana lain dalam kasus tersebut.

"KPK masih mendalami apakah selain pembelian private jet ini masih ada pembelian-pembelian lain, atau aset-aset dalam bentuk lainnya," ucapnya.

KPK masih mendalami, dan tentu akan melacak dan menelusuri karena tentu dibutuhkan untuk pembuktian perkara sekaligus sebagai langkah awal dalam asset recovery nantinya, mengingat dugaan kerugian negara dalam perkara ini cukup besar mencapai Rp1,2 triliun.

KPK tengah mengusut perkara korupsi dana penunjang operasional dan program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah Pemprov Papua tahun 2020-2022 dengan kerugian negara mencapai Rp1,2 triliun. KPK menemukan aliran uang yang digunakan untuk pembelian private jet.

Dalam pengusutannya, KPK menemukan indikasi pembelian jet pribadi menggunakan dana operasional kepala daerah Papua itu, melibatkan warga negara Singapura bernama Gabriel Isaak.

KPK sudah memanggil saksi atas nama Gibrael Isaak (GI), WNA Singapura, Kamis (12/6/2025) untuk mendalami pembelian pesawat private jet tersebut. Namun saksi tersebut tidak hadir.

Sejauh ini, KPK belum mengungkap lokasi persis posisi pesawat jet pribadi tersebut. Kepada pers, Jumat (13/6/2025), Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan pihaknya sedikit banyak sudah terinformasi, tinggal memastikan saja. Tapi sementara, statusnya masih kita rahasiakan. Menurut dia, lokasi persisnya ada di suatu tempat.

Setyo Budiyanto mengatakan KPK terus memastikan lokasi persis dari pesawat jet tersebut. Informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan. "Kami membutuhkan juga informasi dari masyarakat, pesawat itu ada di mana. Kami sedang melacak posisinya." 

Kasus ini merupakan pengembangan penyidikan yang dilakukan KPK saat mengusut kasus korupsi mantan Gubernur Papua, mendiang Lukas Enembe. ***