EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Itu penting untuk memenuhi target 11.000 unit hingga pengujung tahun ini. Salah satunya dengan menggelar akad KPR BP2BT massal serentak seluruh Indonesia. 


Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar menegaskan, gelaran Akad Kredit Massal KPR BP2BT merupakan bagian dari rangkaian HUT KPR ke-45 jatuh pada 10 Desember. Pada Sabtu, 20 November 2021, BTN secara serentak melakukan Akad Kredit Massal KPR BP2BT 2.150 unit. ”Sementara sudah kita realisasikan hingga kemarin lebih dari 4.000 unit. Jadi, dengan akad terbaru itu, Bank BTN sudah menuju 7.000 unit. Kami berharap target 11 ribu akan tercapai akhir tahun ini,” tutur Hirwandi, pada acara Akad Kredit Massal KPR BP2BT di Perumahan Dream Land II, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (20/11).


Gelar akad kredit massal itu, juga bentuk keseriusan Bank BTN membantu pemerintah menggenjot program Pembangunan Sejuta Rumah, dan mengurangi backlog perumahan dengan skema KPR BP2BT. Perseroan mendorong pengembang mempercepat akad atau realisasi KPR BP2BT. ”Setelah kuota KPR FLPP habis, Bank BTN serius membantu pemerintah  mendorong pembiayaan melalui skema KPR BP2BT agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap dapat memiliki rumah di samping bisnis para pelaku pembangunan perumahan berdampak pada 174 industri turunannya,” ucapnya.


Hirwandi berharap ke depan tidak ada lagi pembedaan dilakukan pengembang terhadap KPR FLPP dan KPR BP2BT. Pasalnya, dua-duanya KPR Subsidi sangat bermanfaat, dan memudahkan MBR dalam memiliki rumah. ”Apalagi, kini ada dana talangan dari Bank BTN untuk uang muka bagi KPR BP2BT, sehingga pengembang tidak perlu khawatir cash flow terganggu,” ucapnya.


Dengan dana talangan dari Bank BTN itu, pencairan subsidi uang muka hingga Rp40 juta bisa dilakukan di depan. Sehingga pengembang tidak perlu menunggu pencairan pemerintah mungkin butuh waktu. Kemudian sisi masyarakat konsumen atau debitur, Bank BTN memberi kemudahan angsuran sama dengan angsuran FLPP, dan memberi pilihan fix suku bunga 5 tahun, dan 10 tahun. ”Kedua angsurannya itu jauh lebih rendah dari FLPP, sehingga dilihat dari konsumen keuntungan ada dua yaitu konsumen beli rumah senilai Rp150 juta, namun mereka membelinya hanya Rp110 juta karena Rp40 juta disubsidi. Kedua, keuntungannya angsuran hampir sama bahkan lebih rendah dari pada KPR FLPP,” beber Hirwandi.


Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengaku sangat mengapresiasi kerja keras Bank BTN menyalurkan KPR BP2BT. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank BTN bekerja keras menyalurkan produk KPR BP2BT. Menilik sejarah awal-awal agak seret penyalurannya, walau kami meyakini perubahan ini sangat baik,” ucapnya. 


KPR BP2BT itu, sangat baik. Karena mengajak masyarakat membiasakan menabung. Apalagi, dari sisi bank produk ini tidak mendistorsi pasar. Kelebihan lain, Bank BTN bisa menyalurkan kredit dengan bunga pasar. Sedang ketidakmampuan MBR ditutup pemerintah dengan tunai hingga Rp40 juta, sisanya harus dicicil. "Mari kita bangun komitmen bersama untuk memberi manfaat luas. Selamat buat BTN lanjutkan terus penyaluran kreditnya, KPR Pasti BTN," ujarnya.


Sementara Pj Sekda Provinsi Sumatera Selatan Suman Asra Supriono mengapresiasi subsidi pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah. ”Kami berharap apa yang kita lakukan ini suatu tekad bersama melakukan penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” harapnya. (*)