EmitenNews.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) terus membabat aset saham pelaku korupsi Benny Tjokrosaputro dan kakan-kawan. Terbaru, Kejagung menyita 47.763.910.608 helai alias 47,76 miliar eksemplar. Lembaran demi lembaran saham itu, disikat dari sejumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 


Pertama, Kejagung merampas 24.268.373.806 lembar alias 48,89 persen dari Trada Alam Minera (TRAM). Lalu, merebut 6.537.394.329 helai atau 75,25 persen saham Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI). Kemudian, menyapu 3.414.624.241 helai atau 10,24 persen dari Totalindo Eka Persada (TOPS). Menjala 3.158.000.221 helai dari Rimo International Lestari (RIMO). Jadi, Kejagung mengempit 8.194.842.171 saham Rimo setara dengan 18,18 persen dari 11,17 persen. 


Selanjutnya, menyita 3.306.907.460 helai alias 9,84 persen dari Inti Agri Resources (IIKP). Merampas kembali 1.105.076.090 saham Hotel Mandarine Regency (HOME). Dengan begitu, Kejagung telah menyita 5.479.895.094 lembar alias 24,67 persen dari 19,70 persen saham Hotel Mandarine. Berikutnya, Kejagung kembali menyita 1.880.345.152 saham Hanson International (MYRX). Dengan begitu, Kejagung telah mematok 19.871.116.779 lembar atau 22,92 persen dari 20,75 persen saham Hanson.


Selanjutnya, Kejagung mengambil alih 848.405.500 helai alias 25 persen saham Royal Prima (PRIM). Dan, mematok 625.918.824 lembar alias 26,73 persen saham  Pool Advista Indonesia (POOL). Kemudian, Kejagung meringkus 648.586.800 helai atau 6,49 persen saham Inovisi Infracom (INVS). Mengambil dari Sigmagold Inti Perkasa (TMPI) 388.844.146 saham atau 7,07 persen. 


Kembali menjaring dari Siwani Makmur (SIMA) 13.448.700 helai menjadi 53.344.500 lembar atau 12,05 persen. Tidak hanya itu, Kejagung juga menyita 184.680.357 lembar alias 15,83 persen saham Prima Cakrawala Abadi (PCAR). Lalu, mengambil paksa dari Sinergi Megah Internusa (NUSA) 567.019.100 helai menjadi 2.927.061.900 lembar setara 38,01 persen dari 30,65 persen. 


Kejagung dari Marga Abhinaya Abadi menyita 477.118.300 helai menjadi 2.554.310.600 lembar alias 16,62 persen dari 13,52 persen. Lalu, dari Sky Energy Indonesia (JSKY), Kejagung mengail 3.183.500 helai menjadi 416.700.233 lembar setara 20,50 persen dari 20,34 persen. Lalu, dari Himalaya Energi Perkasa (HADE), Kejagung merampas 127.238.600 lembar alias 6 persen. Lanjut, Kejagung menyita 80.389.050 helai atau 5,45 persen saham Alfa Energi Investama (FIRE). 


Lalu, dari Bumi Teknokultura Unggul (BTEK), Kejagung mengambil 47.197.632 lembar menjadi 2.428.566.357 helai alias 5,25 persen dari 5,15 persen. Lalu, dari Armidian Karyatama (ARMY), Kejagung merampas 31.517.500 helai menjadi 526.952.595 lembar atau 5,85 persen dari 5,50 persen. Dan, terakhir Kejagung mengambil paksa dari Andira Agro (ANDI) sebanyak 49.641.300 lembar, sehingga menjadi 567.409.200 helai setara 6,07 persen dari 5,54 persen. (*)