Kekhawatiran Terkait Omicron Mereda, Indeks Saham Asia Dibuka Bervariasi

EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (3/12) dibuka variatif (mixed) meskipun indeks saham utama di Wall Street semalam rebound seiring meredanya kekhawatiran mengenai varian Omicron.
Kasus kedua penularan Omicron di AS telah ditemukan di negara bagian Minnesota kemarin. "Meskipun demikian investor menilai dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh varian Omicron pada akhirnya akan terbukti tidak separah yang ditakutkan," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note) bertenor 10 tahun stabil, hanya naik 1 bps menjadi 1.45% karena investor kembali memburu aset-aset yang berisiko tinggi seperti saham. Yield juga stabil meskipun beberapa pejabat bank sentral AS (Deferal Reserve) berusaha menjelaskan ke publik alasan atau rasional di balik penarikan stimulus moneter yang lebih cepat untuk melawan inflasi.
Dari sisi makroekonomi Dustin memperkirakan investor mencerna data pasar tenaga kerja AS, dimana jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (Initial Jobless Claims) mencapai 222,000 untuk minggu yang berakhir 27 November. Naik dari jumlah pada minggu sebelumnya; 194,000, namun lebih rendah dari ekspektasi 240,000.
Jumlah orang yang sudah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama 2 minggu beruntun (Continuing Claims) turun menjadi 1.96 juta untuk minggu yang berakhir 20 November. Sedikit lebih rendah dari ekspektasi dan angka di minggu sebelumnya.
Untuk hari ini, investor mengantisipasi rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) dengan ekspektasi ekonomi AS menambah 548,000 pekerja baru selama bulan November, naik dari penambahan 531,000 di bulan Oktober. Tingkat Pengangguran di prediksi turun menjadi 4.5% dari 4.6%. Rata-Rata Upah Harian (Average Hourly Earnings) diprediksi tumbuh 0.4% M/M (+5.0% Y/Y) atau sama dengan laju pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Untuk perdagangan di BEI hari ini Dustin memperkirakan IHSG bergerak bearish moderat di rentang support-resistance 6.515-6.620. Berikut teknikal saham yang direkomendasikan.
INKP
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 7,700
Target Price 1 : 8,100
Target Price 2 : 8,250
Stop Loss : 7,450
GOOD
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 480
Target Price 1 : 510
Target Price 2 : 520
Stop Loss : 474
BNII
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 364
Target Price 1 : 398
Target Price 2 : 410
Stop Loss : 352
LPPF
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 4,000
Target Price 1 : 4,320
Target Price 2 : 4,430
Stop Loss : 3,860.(fj)
Related News

DJPK Luncurkan Program SINERGI, Atasi Gap Pembangunan Infrastruktur

Tengok! Berikut 10 Saham Top Losers Pekan Ini

Cek! Ini 10 Saham Top Gainers dalam Sepekan

Melesat 2,33 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.831 Triliun

Jumlah Penumpang Angkutan Udara Turun pada Maret 2025

Badan Pangan Perkuat Pengawasan Pangan Segar di Daerah