EmitenNews.com - Gonjang-ganjing saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menyita jutaan pasang mata. Baik investor ritel, individu, institusi, tentu regulator, dan operator pasar modal domestik. Pelaku pasar terutama ritel kelabakan. Operator baru sebatas menyeru.


Mengimbau pelaku pasar untuk ekstra hati-hati bersentuhan dengan saham GoTo Gojek. Seruan Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, penahbisan saham GoTo Gojek dalam unusual market activity (UMA). Artinya, saham GoTo Gojek masuk pengawasan, dan butuh penanganan khusus. 


Pola transaksi saham GoTo Gojek tidak disangkal membuat gaduh pasar, dan investor. Keseimbangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terusik. Gerakan auto reject bawah (ARB) 11 kali beruntun merupakan capaian tersendiri bagi perseroan yang mungkin sulit dipecahkan oleh emiten pendatang baru dari sektor teknologi. 


”Seluruh informasi telah kami sampaikan ke publik. Sampai detik ini, belum informasi, kejadian, atau fakta lain bersifat material soal kondisi perseroan yang dapat mempengaruhi nilai saham, keputusan pemodal yang belum diungkap kepada publik oleh perseroan,” tulis R A Koesoemohadiani, Corporate Secretary GoTo Gojek, menjawab konfirmasi BEI. 


Sementara menyudahi paruh pertama perdagangan hari ini, Rabu, 14 Desember 2022, saham GoTo Gojek kembali ke khittah yaitu menyusur medan auto reject bawah (ARB). Itu setelah tersungkur 7 poin atau 7 persen menjadi Rp93 per helai dari perdagangan kemarin Rp100 per lembar. Pada awal perdagangan, saham GoTo Gojek sempat tembus Rp102, namun pelan tapi pasti terus merosot, melorot, dan akhirnya tidak kuat menahan tekanan. 


Saham GoTo Gojek membuka perdagangan di kisaran Rp102, menyentuh level tertinggi Rp104, dan terendah Rp93 per helai. Sepanjang 52 pekan terakhir, saham GoTo Gojek sentuh level tertinggi Rp442, dan terendah Rp81 per helai. Saham GoTo Gojek menggendong kapitalisasi pasar Rp110,15 triliun. 


Pada perdagangan kemarin, saham GoTo Gojek melesat 14,94 persen ke posisi Rp100 per lembar. Saham GoTo Gojek menyentuh level tertinggi Rp108 dan terendah Rp81 per helai. Total frekuensi perdagangan 196.885 kali dengan volume perdagangan 291.258.720 lembar. Nilai transaksi harian Rp2,8 triliun. (*)