EmitenNews.com - Bukit Uluwatu Villa (BUVA) mengakuisisi Bukit Savana Raya (BSR) senilai Rp112,22 miliar. Emiten suami Puan Maharani itu, mencaplok 92.875 saham milik Vasanta Indo Properti (VIP) dalam BSR. Akuisisi 50 persen saham BSR telah dituntaskan pada 31 Januari 2024. 

Akuisisi dilakukan untuk melakukan ekspansi dengan memiliki dan/atau membuka hotel baru. Perseroan menilai BSR memiliki potensi keuntungan positif, memiliki konsep high-end exclusive experiential luxury sesuai strategi pengembangan hotel saat ini dimiliki, dan dijalankan perseroan. 

Berdasar rencana, investasi perseroan pada BSR salah satu strategi diversifikasi portofolio aset saat ini terkonsentrasi di Provinsi Bali. Selain itu, perseroan juga melihat kesempatan bisnis kawasan Labuan Bajo saat ini sedang berkembang pesat sejak ditetapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata super prioritas.

Saat ini, BSR bergerak bidang perhotelan, dan dalam proses pembangunan proyek hotel kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. BSR mengembangkan properti hotel berkonsep high end experiential luxury pada lokasi sangat strategis, unik dengan keindahan alam, pemandangan, dan desain ikonik. 

BSR membangun proyek hotel di atas tanah seluas 2,7 hektare (ha), dengan fasilitas antara lain SPA, beach bar, kolam renang, private jetty, rooftop bar, restoran, dan lain sebagainya. Hotel akan selesai dibangun, dan beroperasi pada kuartal ke-3 tahun 2024. Rencana pembangunan properti BSR sebagai berikut. 

Kamar Hotel dengan total 126 kamar, terbagi atas Tipe Deluxe 99 kamar, Tipe Junior Suite 18 kamar, Tipe Executive Suite 8 kamar, dan Tipe Presidential Suite 1 kamar. Fasilitas Hotel yaitu SPA, Beach Bar, Swimming Pool, Private Jetty, Event Venue, Restaurant, Rooftop Bar, Business Lounge, Laundry & Valet, Sunset Hill, Grand Lawn, dan Play Valley. 

BSR diproyeksi menghasilkan total pendapatan usaha Rp148,51 miliar saat hotel beroperasi penuh pada 2025, akan berkontribusi 29,01 persen kepada konsolidasi perseroan. Perseroan akan mendapat sejumlah manfaat secara langsung atas akuisisi tersebut antara lain sebagai berikut.

Peningkatan total aset pada aset tanah akan dikembangkan dengan adanya tanah milik BSR. Dalam waktu tidak terlalu lama, perseroan diproyeksi mendapat tambahan pendapatan dengan menjalankan bisnis hotel BSR. Kinerja keuangan perseroan diproyeksi meningkat dengan penambahan proyeksi pendapatan Rp148,51 miliar pada 2025 saat hotel beroperasi penuh, sehingga menambah nilai kapitalisasi pasar perseroan. 

Meningkatkan kesempatan perseroan dalam mendapat pangsa pasar lebih luas untuk konsumen domestik, dan internasional. Berdasar pertimbangan dan penilaian manajemen perseroan, akuisisi tidak memiliki potensi resiko berarti yang dapat berdampak material bagi operasional perseroan. (*)