Kemenperin Perluas Pasar IKM Kerajinan Logam Tumang, Boyolali

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kapasitas dan memperluas pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan logam melalui serangkaian fasilitasi dan pembinaan. Salah satunya IKM Kerajinan Logam Tumang di Boyolali.
EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kapasitas dan memperluas pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan logam melalui serangkaian fasilitasi dan pembinaan. Salah satunya IKM Kerajinan Logam Tumang di Boyolali.
“Dinamika ekonomi global saat ini berpengaruh terhadap pasar ekspor yang menuntut IKM kerajinan logam, seperti yang di Tumang ini, bisa lebih fokus ke pasar internasional. IKM kerajinan logam di Tumang masih terdapat adanya proses produksi yang dilakukan secara manual, sehingga konsistensi dan kualitas produksinya masih perlu dan berpotensi untuk ditingkatkan lagi,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (28/6).
Dirjen IKMA mengemukakan, pihaknya telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan pembinaan bagi IKM kerajinan logam, antara lain pendampingan otomasi proses produksi bagi IKM kerajinan logam di Sentra Kabupaten Boyolali.
“Kami membantu mengatasi permasalahan proses produksi dalam hal pembentukan pattern atau tekstur (penatahan) pelat tembaga yang masih dikerjakan secara manual sehingga berdampak pada kurang efektifnya kinerja dan produktivitas para pekerja terutama untuk produk yang memiliki permintaan pasar besar,” paparnya.
Pada tahapan uji coba penggunaan mesin dalam proses produksi, menurut Reni, diperoleh hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kapasitas produksi dan efektifitas waktu kerja, serta penurunan jumlah material terbuang (scrap).
“Intervensi teknologi perlu dilakukan melalui otomasi proses produksi, yang dalam hal ini berupa mesin pembuat tekstur pelat tembaga, dengan harapan agar IKM Kerajinan Logam baik di Tumang maupun sentra kerajinan logam lain di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan mesin tersebut dan beralih ke proses produksi kerajinan logam yang lebih efektif dan efisien,” ungkap Reni.
Pada Kamis (27/6), Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Fasilitasi Perluasan Pasar bagi IKM Kerajinan Logam di Kabupaten Boyolali. Dalam agenda tersebut juga turut dilakukan simbolis serah terima mesin hasil pendampingan otomasi proses produksi bagi IKM kerajinan logam di Sentra Kabupaten Boyolali.
FGD itu melibatkan 50 peserta dari pelaku IKM kerajinan logam Tumang, dan menghadirkan narasumber perwakilan dari stakeholder terkait industri kerajinan logam. Turut hadir juga sebagai narasumber, yakni Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali.(*)
Related News

IHSG Menguat 0,73 Persen di Sesi I, AMMN, BBTN, ANTM Top Gainers LQ45

OJK Ajak Media Jadi Agen Literasi Keuangan Masyarakat

Terus Merosot, IHSG Uji Level 7.100

IHSG Lanjut Koreksi, Jala Saham BRMS, ESSA, dan MIKA

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis