EmitenNews.com - Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan jumlah petani milenial Kalimantan mengikuti Program Magang Jepang. BBPP Binuang mengharapkan dua petani milenial Kalimantan lancar dan sukses mengikuti magang dan setelah kembali melakukan resonansi bagi petani di wilayahnya, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.


Kedua petani milenial Kalimantan tersebut adalah Dika Ahmad Zaini dari Kabupaten Tabalong dan Amiruddin asal Kota Samarinda. Bersama 51 petani milenial dari 17 provinsi lainnya segera bertolak ke Tokyo, Jepang setelah dilepas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Bogor, Jabar pada Selasa (19/4/2022).


Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (21/4/2022), Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan komitmennya mengupayakan lahirnya petani milenial, guna mendukung regenerasi petani melalui sejumlah program. Salah satunya magang bagi pemuda tani ke Jepang. Tahun ini, kata dia, masyarakat global mulai bangkit dari pandemi. Pintu-pintu kedatangan internasional di banyak negara mulai dibuka. Terlihat potensi perluasan pasar produk pertanian secara lokal dan global.


Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan mengatakan Pembelajaran secara langsung di bawah supervisi petani maju Jepang, diharapkan dapat menjadi sarana transfer teknologi, pengetahuan, etos kerja, dan kreativitas dalam mengembangkan usaha pertanian. Rakyat Jepang, kat dia, jumlahnya besar dan mengutamakan kualitas, dapat jadi pintu kerja sama ekonomi pertanian berupa pemasaran produk bernilai tinggi dan menguntungkan.


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati berharap pada Dika Ahmad Zaini selaku petani sekaligus wirausahawan hidroponik hortikultura dan Amiruddin wirausahawan tanaman pangan mendukung pengembangan pertanian maju, mandiri, dan modern menuntut hadirnya SDM unggulan berkompeten. Peluang pelatihan atau magang di negara-negara maju dalam bidang pertanian seperti Jepang, Taiwan, Korea dan Australia harus dimanfaatkan maksimal.


Harapan terbesarnya, katanya lagi, setelah kembali dari negeri sakura, peserta wajib menjadi petani muda andalan di daerahnya, menerapkan teknologi maju yang diperoleh selama magang serta dapat menghasilkan produk berorientasi ekspor atau pelaku ekspor. Mereka, kata dia, harus menjadi pionir, role model petani, dan agripreneur sukses. Untuk itu, para peserta wajib belajar tidak hanya teknis, juga mental untuk menjadi pengusaha tangguh.


"BBPP Binuang mengapresiasi capaian keduanya seraya bertekad meningkatkan jumlah petani milenial untuk mengikuti Program Magang Jepang, sehingga upaya resonansi dapat menjangkau lebih luas wilayah Kalimantan," kata Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati yang hadiri kegiatan pelepasan di Bogor.


Ke-53 petani milenial dipilih dari perekrutan Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) pada 2020 sebanyak 31 orang dan 22 orang pada 2022. Pada 2021 nihil lantaran pandemi Covid-19. Program Magang Jepang diadakan Kementan sejak 1984, tercatat 1.384 alumni hingga saat ini.


Program Magang Jepang merupakan kerjasama antara BPPSDMP Kementan dengan Accepting Organization (AO), terdiri atas Japan Agricultural Exchange Council (JAEC), Niigata Agricultural Exchange Council (NAEC) International Agricultural Exchange Association (IAEA) Gunma dan Ibaraki Chuo Engei (ICE). ***