Kementerian PUPR akan Terapkan Bayar Tol Tanpa Kartu, Ini yang Disiapkan BPJT
                                    Jalan Tol Jakarta Cikampek II Elevated Dok Daktacom.
EmitenNews.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap menerapkan bayar tol tanpa kartu atau multi lane free flow (MLFF). Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menyiapkan lima ruas tol yang akan digunakan untuk uji coba yang dipastikan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2022.
Dalam keterangannya kepada pers, Jumat (16/9/2022), Kepala BPJT Danang Parikesit menyebutkan lima ruas jalan tol untuk uji coba bayar tol tanpa sentuh itu akan dipasangi gantry dan kamera Automatic Number Plate Recognition (ANPR).
Rencana jalan tol yang akan dilakukan uji coba itu, Tol Bali Mandara, Tol Jagorawi,  Tol Jakarta-Cikampek, Tol Dalam Kota, Tol JORR (termasuk Ulujami-Pondok Aren-Serpong).
Asal tahu saja, kelima ruas jalan tol yang akan menjalani uji coba tersebut merupakan perwakilan lebih dari 60% traffic keseluruhan jalan tol di Indonesia.
Sebagai bagian dari sosialisasi, meski sudah ada rencana lima jalan tol yang disiapkan untuk uji coba bayar tanpa sentuh, dalam gerbang tol, masih akan disiapkan gate dengan pembayaran kartu.
Menurut Danang, hal itu untuk diujicobakan agar orang bisa mengaplikasikan Cantas sampai familiar. Pada saatnya akan dioperasikan secara komersial.
Nantinya, pembayaran untuk jalan tol tanpa kartu ini dilakukan melalui aplikasi Cantas. Saat uji coba, pengguna jalan tol diharap bisa mendownload aplikasi Cantas yang akan diluncurkan juga pada Desember 2022. ***
Related News
                            Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi
                            Jurus Purbaya Tempatkan Rp200T di Himbara Ampuh Pacu Likuiditas
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                            Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
                            OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
                            Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




