Kendari Tanggap Darurat, Banjir Bandang Merendam 2.198 Rumah

Banjir bandang merendam 2.198 rumah di Kendari, Sulawesi Tenggara. dok. BPBD. Detiknews.
EmitenNews.com - Duka mendalam bagi warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Banjir bandang Rabu (7/3/2024)malam, merendam sebanyak 2.198 rumah warga pada 11 kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari menetapkan status tanggap darurat atas bencana tersebut.
Dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (8/3/2024), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kendari, Fadli Suparman, menyebutkan terdapat dua kelurahan yang paling parah mengalami dampak banjir bandang tersebut. Yaitu, Kampung Salo dan Kelurahan Sanua.
Di Kampung Salo terdapat 512 rumah terendam banjir. Lima rumah di Kelurahan Sanua terbawa arus. Sebanyak 57 rumah di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat terkena tanah longsor.
Pihak BPBD setempat telah mendirikan dapur umum di dua lokasi yang terparah akibat banjir bandang tersebut.
Pemkot setempat juga telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam tersebut.
Sebelumnya, BPBD Kendari telah menetapkan status bencana banjir tersebut menjadi tanggap darurat.
"Kami menetapkan bencana tersebut dari status siaga ke tanggap darurat," kata Fadli Suparman.
Banjir bandang melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sejak Rabu (6/3/2024) malam hingga Kamis (7/3/2024) dini hari. Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari mengakibatkan debit air tinggi dan merendam sejumlah rumah.
Tim BPDB Kendari terus melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir akibat hujan deras tersebut. Seorang anggota TNI, Serka PP, meninggal dunia akibat tersengat listrik saat menguras air di rumahnya.
Menurut Manager PLN UP3 Kendari, Munawir Liling peristiwa nahas itu, terjadi pada pukul 02.30 WITA. Serka PP tersengat listrik saat mengoperasikan mesin air untuk mengisap air yang masuk ke rumahnya.
"Beliau tersengat di instalasi rumahnya saat mengoperasikan alkon listrik di sambungan instalasi rumah untuk menguras air genangan," kata Munawir Liling, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Korban terpeleset, dan jatuh ke lantai, kemudian refleks memegang mesin pompa air hingga tersengat listrik. Keluarga sempat membawa ke RS Bhayangkara, tetapi nyawa Serka PP tidak tertolong. ***
Related News

Pemerintah Penuhi Tuntutan Buruh, Mensesneg Ungkap Mitigasi PHK

Women’s Inspiration Awards 2025: Apresiasi untuk Perempuan Inspiratif

Kasus Dana CSR BI, KPK Ancam Jemput Paksa Dua Anggota DPR

Hadiri May Day 2025, Prabowo Pastikan jadi Presidennya Orang Susah

Jalani 2/3 Hukuman Kasus Korupsi BTS, Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Laporan IMF, Tingkat Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN