EmitenNews.com - Intan Investama Internasional mengurangi timbunan saham Perintis Triniti Properti (TRIN). Itu ditunjukkan dengan melepas 45.514.600 helai alias 45,51 juta lembar. Transaksi tersebut telah ditahbiskan pada 15 Desember 2025. 

Transaksi divestasi saham tersebut dibantu oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Menyusul penuntasan transaksi itu, koleksi saham perusahaan berbasis di Jalan Sutera Boulevard Kav 22-26 Pakualam, Serpong Utara, Kota Tengerang Selatan (Tangsel) tersebut menciut.

Tepatnya, tersisa 1,43 miliar eksemplar alias setara dengan 31,43 persen. Berkurang 1 persen dari periode sebelum transaksi dengan tabulasi 1,47 miliar lembar. Koleksi sebelum transaksi itu selevel dengan porsi 32,43 persen. 

Kalau transaksi tersebut dikalkulasi denan harga penutupan perdagangan saham perseroan edisi 15 Desember 2025 di level Rp970 per lembar, maka transaksi itu bernilai kurang lebih sekitar Rp44,14 miliar.

Sepertinya, transaksi divestasi Intan Investama bagian dari rencana Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo mengakuisisi 20 persen saham persseroan. Aksi  keponakan Presiden Prabowo Subianto itu, akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama 5 persen telah diteken pada 2 Desember 2025.

Tahap berikutnya, dilakukan hingga kepemilikan putri Hashim Djojohadikusumo mencapai 20 persen. ”Tahap berikutnya, akan dilakukan sesuai mekanisme dan waktu diatur dalam perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku,” tegas Ishak Chandra, Direktur Utama Perintis Properti.

Ishak menyebut pengalihan saham secara bertahap hingga 20 persen itu, tidak akan mengubah konfigurasi terutama strukturasi pengendali perseroan. Pengendali perseroan tetap berada pada pemegang saham utama, yaitu Kunci Daud Indonesia (KDI), dan Intan Investama Internasional (III). 

Apakah kehadiran Rahayu menjadikan perseroan satu grup dengan Surge (WIFI)? menjawab itu, Ishak mengaku Rahayu masuk tidak menjadikan perseroan berada dalam satu grup perusahaan dengan Solusi Sinergi Digital alias WIFI. Tetap akan menjadi satu ekosistem dengan seluruh perusahaan di bawah kendali Rahayu, dan keluarga Djojohadikusumo di kemudian hari. 

Kerja sama antara Rahayu dan perseroan bersifat investasi, dan kemitraan strategis, sehingga tidak mengubah struktur pengendalian maupun mengakibatkan penggabungan grup usaha secara langsung dengan perusahaan-perusahaan yang dikendalikan keluarga Djojohadikusumo.

Selanjutnya, arah pengembangan bisnis perseroan ke depan fokus pada penguatan visi, dan optimalisasi potensi milik tim perseroan, dan Rahayu, serta percepatan pelaksanaan proyek-proyek yang sedang maupun akan dikembangkan, dan fokus pada pengembangan rumah tapak, logistik park, dan data center. 

Perseroan juga berkomitmen untuk menghadirkan ruang hidup berbudaya, berkelanjutan (sustainable), dan memberi nilai tambah bagi generasi mendatang, sehingga mampu membangun masa depan lebih baik melalui inovasi berdampak luas, dan berkelanjutan. (*)