EmitenNews.com - Keren ini. Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN meraih penghargaan internasional pada ajang ASEAN Coal Awards 2021. Salah satunya adalah PLTU Lontar di Banten yang menggunakan sistem Co-firing dan eceng gondok sebagai bauran batu bara. Penghargaan yang digelar dua tahun sekali itu, merupakan bagian dari kampanye pemanfaatan teknologi batu bara yang ramah lingkungan di ASEAN.


Dalam keterangannya yang dikutip Jumat (17/9/2021), Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PT PLN, Agung Murdifi, berterima kasih atas pengakuan terhadap operasi pembangkit milik PLN yang dinilai ramah lingkungan itu. Ia menyatakan penghargaan internasional itu, memacu semangat PLN yang terus bertransformasi menjadi perusahaan no 1 di kawasan Asean. Sekaligus memperkuat langkah inovasi di bidang teknologi pembangkit ramah lingkungan di pembangkit PLN.


“Ini penghargaan bagi seluruh insan PLN di garda depan, yang selalu berdedikasi menerangi negeri serta berupaya bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga bumi," ujarnya.


Menurut Agung, ASEAN Coal Awards 2021 memberi motivasi lebih bagi PLN dalam meneruskan transformasi serta mendorong peningkatan energi bersih dalam bauran energi yang dimiliki.


PLTU Lontar mendapat perhatian salah satunya atas penerapan ISRS yang diraih sejak awal 2019. ISRS merupakan sistem terdepan di dunia untuk mengukur dan memperbaiki kualitas sistem manajemen pada perusahaan agar dapat berjalan secara berkesinambungan khususnya pada aspek-aspek HSE (health Safety Environment). Sistem ini dikembangkan oleh DNV-GL sebagai institusi sertifikasi internasional Nowergia dan Jerman.


PLTU Lontar yang sudah beroperasi sejak 2012, di Tangerang, Banten, terbilang unik. Dengan metode Co-firing, PLTU ini menggunakan biomassa berbasis eceng gondok dan sampah dalam baurannya dengan batu bara, sehingga diklaim turut menjawab masalah lingkungan di sekitar area operasinya.


Dalam keterangannya Kamis (16/9/2021), Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengapresiasi, kemenangan PLN dalam Coal Awards 2021. Dia berharap penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja secara nasional, regional maupun global. "Serta mendukung promosi penggunaan batu bara yang bersih lingkungan secara berkelanjutan di ASEAN."


ASEAN Coal Awards 2021 yang digelar dua tahun sekali itu, bagian dari kampanye pemanfaatan teknologi batu bara yang ramah lingkungan di ASEAN. Pengumuman kemenangan 3 pembangkit PLN dilakukan oleh ASEAN Centre for Energy (ACE), melalui Direktorat Jenderal Minerba, Kementerian ESDM.


Dalam mengikuti gelaran ASEAN Coal Awards 2021, Indonesia berpartisipasi dengan mengirimkan 10 peserta untuk kategori Best Practice (coal mining, clean coal use and technology for power generation, dan coal distribution), Corporate Social Responsibility, dan Special Submission. Secara keseluruhan ada sembilan nominasi dari Indonesia yang berhasil meraih penghargaan ini.


PLTU Lontar 3x315 MW di bawah pengelolaan Anak Usaha PLN, PT Indonesia Power meraih juara pertama segmen daya 100-500 MW untuk kategori Best Practices in Clean Coal Use and Technology for Medium Scale Power Generation.


PLN meraih juara pertama pada segmen pembangkit di bawah 100 MW untuk kategori Best Practices in Clean Coal Use and Technology for Small Scale Power Generation. Penghargaan ini diraih Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek 2x25 MW di bawah Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Sulawesi, Unit Pelaksana Pengendali Pembangkit (UPDK) Gorontalo.


Pada segmen daya besar 500 MW ke atas, PLTU Jateng 2 Adipala Operation and Maintenance Services Unit (OMU) berkapasitas 1x660 MW turut berjaya. Berada di bawah pengelolaan Indonesia Power, pembangkit ini meraih posisi 1st Runner-Up untuk kategori Best Practices in Clean Coal Use and Technology for Large Scale Power Generation.


PLTU ini merupakan pembangkit yang menggunakan Supercritical Boiler dengan tekanan uap mencapai 25,4 MPa. PLTU Jateng 2 juga telah masuk dalam program co-firing yang dilakukan PLN dalam upaya menekan emisi karbon serta mendorong peningkatan energi baru terbarukan. ***