EmitenNews.com - PT Jababeka (KIJA) merealisasikan penjualan pemasaran real estat sepanjang 2022 senilai Rp1,72 triliun. Melesat 1 persen dari proyeksi full year 2022 sejumlah Rp1,7 triliun. Menanjak 21 persen dari capaian 2021 sebesar Rp1,42 triliun.


Marketing sales dari Cikarang mencapai Rp844,2 miliar dari lahan seluas 14,4 hektare (ha). Itu termasuk penjualan tanah matang seluas 10,6 ha senilai Rp377,6 miliar. Nah, dari segmen penjualan tanah, dan bangunan pabrik mencapai Rp558,1 miliar. Di, mana lebih dari 90 persen dari investor domestik, sedang sisa dari beberapa investor asing (terutama Korea Selatan) membeli tanah dan/atau bangunan pabrik standar di Kota Jababeka pada 2022. 


Kendal menyumbang marketing sales Rp737,2 miliar dengan total lahan seluas 54,1 ha, meningkat sekitar 74 persen dibanding periode 2021 sejumlah Rp423,9 miliar. Penjualan dari industri domestik juga mendominasi di Kendal dengan kontribusi 79 persen. Sedang penjualan dari investor asing dari Cina, Jerman, dan Korea Selatan, berkontribusi 21 persen. Di Kendal, penjualan tunggal terbesar dari perusahaan peralatan rumah tangga Indonesia, membeli lahan 13,5 ha sebesar Rp194,5 miliar. 


Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya membukukan marketing sales Rp135,5 miliar, lebih dua kali lipat dari tahun 2021. Target marketing sales Jababeka sepanjang 2023 sejumlah Rp2 triliun, melejit 16 persen dibanding capaian 2022 didukung pipeline solid, dan menjanjikan penjualan lahan industri di Cikarang, dan Kendal. 


Di mana, Rp1 triliun dari target tersebut diharapkan dari Cikarang & lainnya (tidak termasuk perusahaan Joint Venture/JV) terdiri dari Rp750 miliar tanah matang dan bangunan industri, dan Rp250 miliar dari produk residensial dan komersial di Cikarang & lainnya. Sisanya Rp1 triliun dari perusahaan-perusahaan JV. Di mana, Kendal kontributor terbesar dengan target marketing sales Rp800 miliar pada 2023, dan Rp200 miliar dari JV residensial/komersial Cikarang. (*)