EmitenNews.com - Saham beredar Bumi Resources (BUMI) terakumulasi 140.035.737.233 lembar alias 140,03 miliar lembar. Melejit 3,78 persen dari periode sebelumnya hanya 134,93 miliar. Artinya ada tambahan saham baru sekitar 5,10 miliar lembar.


Jumlah saham Bumi Resources sebanyak 140,03 miliar lembar tersebut terbagi menjadi 20,77 miliar lembar berupa saham seri A, lalu 53,50 miliar saham seri B, dan 65,76 miliar saham seri C. 


Sebelumnya, saham emiten tambang milik Bakrie Group tersebut berjumlah 134,93 miliar lembar. Itu terdiri dari 20,77 miliar lembar merupakan saham seri A, lalu 53,50 juta saham seri B, dan 60,65 miliar lembar merupakan saham seri C. 


Lonjakan saham Bumi Resources itu, menyusul pelaksanaan private placement berskema obligasi wajib konversi 5,10 miliar lembar senilai Rp408,15 miliar. Berbekal nilai nominal Rp50 per lembar, saham seri C itu dibanderol dengan harga pelaksanaan Rp80 per lembar. 


Pemegang obligasi wajib konversi yaitu Innovate Capital Pte. Ltd. ”Penerbitan saham baru seri C dalam private placement untuk memenuhi permintaan konversi dari Innovate Capital berdasar permintaan konversi hinda 18 Juli 2022,” tulis manajemen Bumi Resources. 


Per 29 Juli 2022, pemegang saham Bumi Resources antara lain HSBC Fund SVS A/C 14,84 miliar alias 11 persen, NBS Clients 9,41 miliar lembar atau 6,97 persen, Watiga Trust Ltd 2,89 miliar lembar setara 5,72 persen, Long Haul Holding Lt 2,89 miliar lembar selevel 2,15 persen. 


Lalu, Bakrie Capital 77,73 juta lembar sebesar 0,05 persen, Biofuel Indo 1,51 miliar lembar alias 1,13 persen, Long Haul Indonesia 3,95 juta lembar, PT Multi Mandiri 1,90 juta lembar, dan masyarakat 98,46 miliar lembar atau setara dengan porsi kepemilikan 72,98 persen. (*)