EmitenNews.com—PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat, pertumbuhan kredit sepanjang semester I-2022 naik sebesar 10% secara tahunan menjadi sebesar Rp 149,26 triliun.


Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di Tanah Air, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya.


untuk di bisnis digital, jumlah pengguna Jenius tumbuh 19% secara tahunan menjadi hampir 4 juta pada akhir Juni 2022 dari sekitar 3,3 juta per Juni 2021. Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12% yoy menjadi Rp 17,3 triliun pada akhir Juni 2022 dari Rp 15,4 triliun setahun sebelumnya.


Bank BTPN telah secara konsisten berkomitmen menyediakan akses dan informasi serta mendampingi banyak masyarakat Indonesia sebagai bentuk partisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional.


"Upaya ini pun telah membantu Bank BTPN bertahan dalam situasi pandemi yang berangsur-angsur membaik dan mencatatkan kinerja kuat dan sehat sepanjang semester I-2022," kata Direktur Utama Henoch Munandar dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/9/2022).


"Flexi cash/Total Disbursement Credit mencapai Rp 602 miliar, atau naik 148% yoy dari Rp 243 miliar," ungkapnya.


Bank BTPN juga terus melakukan inovasi aplikasi, termasuk akan meluncurkan produk kartu kredit digital dalam waktu dekat. Wakil Direktur Utama Darmadi Sutanto mengatakan, nantinya semua proses layanan pembuatan kartu kredit akan dilakukan secara digital.


"Dalam waktu dekat kami luncurkan produk kartu kredit. Semua melalui aplikasi mulai dari pengajuan, persetujuan, dan mengaktifkan dari aplikasi secara mandiri dari nasabah. Luncurkan bulan ini," ujarnya.


Menurutnya, Bank BTPN memiliki strategi produk untuk segmen ritel yang akan disosialisasikan melalui bank digitalnya, yaitu Jenius. "Kami mempunyai strategi produk di ritel akan disosialisasikan di aplikasi Jenius. Jenius bisa akses semua produk," ucapnya.


PT Bank BTPN Tbk (BTPN) belum berencana mengikuti langkah Bank Indonesia (BI) untuk menaikan suku bunga kredit. BI menaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Kamis, 22 September 2022.


"Saat ini kami masih pada tahap monitor dan melihat perkembangan yang terjadi di pasar. Kita melihat performa dan ketahanan dari debitur-debitur kami untuk antisipasi kenaikan suku bunga yang tidak bisa kita hindari sebagai dampak dari situasi global ekonomi yang ada sekarang,” kata Hanoch Munandar.


BTPN senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Dalam catatannya, jumlah nasabah yang ajukan restrukturisasi sebagai imbas pandemi covid-19 cenderung datar bahkan turun. Menurunya, ini sinyal yang baik bahwa ketahanan debitur mulai pulih.


"Itu menimbulkan optimisme kondisi port kredit di BTPN kita harapkan akan semakin baik. Dengan perkembangan moneter akhir-akhir ini jadi perhatian manajemen untuk menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan ekspansi kredit,” imbuh Hanoch.


Pada paruh pertama tahun ini, kredit BTPN tumbuh 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada akhir Juni 2022 menjadi Rp 149,26 triliun.