EmitenNews.com - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) melaporkan kinerja membaik pada kuartal III 2022 dengan ditopang pengalaman pemegang saham pengendalinya Akulaku. Akulaku telah beroperasi lebih dari 8 tahun menjadi berkembang menjadi salah satu perusahaan keuangan teknologi terbesar di Indonesia dengan keterampilan untuk mengolah dan memanfaatkan data untuk menjaga kualitas asset agar tetap sehat.

 

Head of Research Sucor Sekuritas, Edward Lowis menaksir Kinerja positif BBYB ini akan terus berlanjut seiring dengan peningkatan sifnifikan pada portofolio dan juga penurunan biaya operasi. Selain itu juga diharapkan bisa mengungkit kemampuan yang dimiliki Akulaku tersebut.

 

“BBYB sendiri juga telah membuktikan kekuatannya dalam hal menjaring dana pihak ketiga (DPK) dengan total DPK mencapai hampir Rp13 triliun, pada September 2022,  atau naik 88,9 persen. Salah satu yg tertinggi dibandingkan bank digital lainnya,” papar dia kepada media, Kamis(3/11/2022).

 

Ia menambahkan, kemampuan untuk menjaring DPK, ditambah dengan kearifan dalam mengelola aset akanmenjadi kunci yang sangat penting untuk bank digital agar bisa membukukan kinerja positif dan secara keberlangsungan.

 

“Lalu dari sisi penyaluran Kredit, di kuartal III 2022 BBYB mencatatkan kenaikan total kredit yang cukup signifikan, sebesar Rp8,9 triliun,”terang dia.

 

Edward juga menambahkan bahwa kinerja keuangan BBYB diperkirakan akan terus membaik pada tahun depan, dengan estimasi laba bersih sebesar Rp550 miliar atau jauh membaik dibandingkan estimasi rugi bersih sebesar Rp528 miliar pada tahun ini.

 

“Estimasi laba bersih ini terlihat lebih positif jika dibandingkan dengan rata-rata consensus pasar yang masih berpendapat bahwa BBYB akan mencetak rugi bersih Rp360 miliar pada tahun 2023,” taksir dia.

 

Ia menjelaskan, taksiran itu tak lepas dari Derasnya laju inovasi teknologi dan gaya hidup masyarakat yang memasuki era digital, sektor Perbankan juga semakin didorong untuk bertransformasi dengan mengedepankan inovasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk melayani masyarakat secara lebih baik.

 

“Hadirnya layanan digital banking tentunya sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat yang belum sepenuhnya terlayani oleh perbankan konvensional, terutama masyarakat diluar kota-kota besar. Sekitar 70 persen dari masyarakat saat ini masih belum memiliki akses terhadap layanan perbankan secara penuh seperti pembukaan rekening yang lebih mudah, akses ke berbagai produk-produk finansial (kredit, asuransi, wealth management), kemudahan transaksi, dan masih banyak lainnya,” tutur dia.